Indonesia, negara yang terletak di antara dua samudera dan dihiasi oleh pegunungan yang megah, bukan hanya kaya akan keindahan alam, tetapi juga keberagaman budaya yang menakjubkan. Konsep kenusantaraan, sebuah ungkapan yang mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman, menggambarkan bagaimana setiap elemen kebudayaan dari Sabang sampai Merauke menjadi bagian tak terpisahkan yang memperkaya identitas bangsa ini.
Jenis-jenis kenusantaraan dapat terlihat dalam bahasa, seni tradisional, pakaian adat, dan kearifan lokal. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional, menjadi jembatan komunikasi yang menghubungkan berbagai suku dan etnis. Keberagaman bahasa daerah, seperti Jawa, Minang, atau Bali, memberikan warna unik dan melambangkan sejarah serta kehidupan masyarakat setempat. Seni tradisional, seperti tarian, musik, dan seni rupa, adalah ekspresi budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pakaian adat menjadi simbol kebanggaan dan identitas budaya, mencerminkan kekayaan warisan nenek moyang kita.
Namun, dalam masyarakat modern saat ini, pandangan terhadap kenusantaraan seringkali menjadi kompleks. Beberapa individu mungkin menganggap warisan budaya tradisional sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman atau kurang relevan dalam era globalisasi ini. Perkembangan teknologi dan arus informasi yang cepat dapat menyebabkan kita melupakan keberagaman yang telah menjadi akar kekuatan bangsa.
Sebagai generasi muda, kita memiliki peran penting dalam menjaga dan menghidupkan kembali kenusantaraan. Edukasi yang inklusif di sekolah mengenai bahasa daerah, seni tradisional, dan sejarah lokal dapat membentuk kesadaran akan keberagaman budaya kita. Dukungan terhadap event budaya dan kreativitas lokal, serta promosi aktif di media sosial, dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya. Mempelajari dan menghargai kearifan lokal dapat membangun pondasi kuat untuk membentuk identitas bangsa yang berlandaskan keberagaman.
Sumber: Susilo, B. (2020). "Kearifan Lokal dalam Bahasa dan Seni Tradisional." Jurnal Kebudayaan Indonesia, 18(1), 45-58.
Sumber: Rahayu, S. (2019). "Peran Pemuda dalam Pelestarian Budaya Lokal." Jurnal Pendidikan Kebudayaan, 14(2), 189-204.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H