Oleh : Tarmidinsyah Abubakar
Menko Perekonomian kabinet Indonesia Maju, terlihat begitu adem, seakan tidak ada masalah apapun dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.Â
Masyarakat Indonesia seakan tidak peduli dengan tugas dan tujuan strategis menko perekonomian tersebut. Mungkin saja masyarakat kurang paham atau tidak melihat mereka sebagai pemimpin yang menentukan perbaikan hidup kepada rakyat.Â
Padahal jika melihat tugas dan tanggung jawab menteri kordinator bidang perekonomian yang sangat vital ini maka kondisi kehidupan rakyat seharusnya ditangan menteri ini. Karena bidang tugasnya mencakup seluruh sisi kehidupan rakyat dan tentu saja berkaitan dengan pengembangan perekonomian masyarakat.Â
Tiga hal pokok dibawah ini adalah arah pembangunan yang menjadi beban menko perekonomian yang seharusnya dipikul dengan rasa tanggung jawab yang tinggi.Â
Jika melihat kondisi ekonomi rakyat Indonesia saat ini sewajarnya maka menteri perekonomian tidak pantas tidur nyenyak. Ketiga arah pembangunan strategis tersebut sebagai berikut :
- Peningkatan pertumbuhan ekonomi;
- Pengurangan tingkat pengangguran;
- Ketersediaan pasokan dan keterjangkauan bahan pangan pokok untuk seluruh lapisan masyarakat;
Realita saat ini pertumbuhan ekonomi masyarakat dan negara apakah sudah sebagaimana target yang ingin dicapai tersebut? Berikutnya tingkat pengangguran seharusnya dikurangi tetapi realitanya pengangguran semakin menjadi bahkan merajalela.Â
Kemudian ketersediaan pasokan dan keterjangkauan bahan pangan untuk seluruh lapisan masyarakat juga harus dipertanyakan. Dimana harga kebutuhan bahan pokok selama ini yang terus meningkat bahkan tidak pernah kita menemukan tingkat harga yang menurun.Â
Lalu, kenapa masyarakat Indonesia dan wakil rakyatnya tidak pernah menggugat menteri yang bertanggung jawab di bidang tersebut? Apakah karena  menterinya bukan karena dari partai penguasa?Â
Kemenko Perekonomian yang sejak tanggal 23 Oktober 2019 dijabat oleh Airlangga Hartarto yang ketua umum partai Golkar terkesan tidak terbebani dengan kondisi hidup masyarakat Indonesia yang semakin melarat.