Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kelemahan Politik Kita akibat Disorientasi pada Ilmu Politik, tapi Sebatas Semangat Kekuasaan Politik

17 Februari 2021   21:32 Diperbarui: 18 Februari 2021   09:39 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik Tidak Berorientasi Pada Ilmu Politik Tapi Sebatas Semangat Kekuasaan Politik

Berbagai macam alat digunakan dalam politik, terutama sentimen, uang, faktor keturunan, faktor anak atau cucu kepahlawanan, Lobby atau pendekatan dengan pejabat, pengalaman birokrasi, konspirasi kelompok, organisasi massa, organisasi aliran, kepemilikan aset yang digunakan partai politik, jasa pengadaan kantor partai politik bahkan positioning terdhalimi dan sebagainya.

Bila kita pelajari lebih jauh maka alat politik yang digunakan tersebut sebagian besar sama sekali tidak berkait dengan ilmu politik yang sesungguhnya.

Begitulah ranah politik kita dihiasi dengan dinamika kepentingan beragam yang terkadang tidak masuk dalam faktor politik sebagaimana politik yang utuh, politik yang benar yang mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

Sebagai contoh riil, kita mendapatkan seseorang ingin bergabung ke partai politik kemudian bertujuan menjadi anggota parlemen untuk mengamankan posisinya sebagai orang yang dicurigai terlibat dalam kejahatan baik narkoba maupun kasus lain yang dalam pandangan politik yang benar dinilai tidak cukup kapasitasnya karena sama sekali tidak memiliki keterkaitannya dengan politik baik masa lalu maupun tujuannya ke masa depan.

Sesungguhnya manusia politik itu sedianya memang orang-orang yang memiliki visi sebagaimana pemikirannya yang berkait dengan kebijakan politik, bukan sekadar ikut-ikutan dan menjadikan kursi parlemen sebagai ajang sekedar bursa lapangan pekerjaan bagi dirinya dan keluarganya.

Kenapa kita sorot perihal tujuan orang berpolitik dan background-nya masuk ke dunia politik? Tentu karena keberadaan mereka akan mempengaruhi tahapan pencapaian kedaulatan rakyat yang sesungguhnya diharapkan oleh mereka warga masyarakat yang melek politik.

Lalu, apa perbandingan sistem politik yang dibangun secara amburadul sekedar mengumpulkan sejumlah orang secara kuantitas dengan rencana yang matang serta mengutamakan kualitas dalam membangun partai politik yang sesungguhnya?

Tentu hasilnya akan sangat jauh berbeda, salah satu yang paling dominan adalah, dalam dunia politik yang berkualitas akan sulit dijamah oleh kepentingan sempit maupun kepentingan pribadi dalam pemerintahan dan pembangunan.

Orang-orang sangat tabu berbicara tentang masalah kepentingan pribadi dan primordialis dalam pemerintahan dan pembangunannya. Mengapa? Karena setiap elemen politik akan saling berkompetisi untuk bersikap secara total untuk kepentingan rakyat. Apabila hal-hal berkenaan dengan kepentingan yang sempit akan terevaluasi dengan sendirinya menjadi barang yang aneh dalam perspektif pembangunan.

Lalu, apa yang Anda lihat pada personal pelaku politik kita terutama mereka anggota partai politik dan anggota parlemen di daerah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun