Tidak ada persamaan yang ada hanya tingkatan sosial, jabatan anda lebih tinggi maka jabatan itu menjadi alat penundukan orang lain, jabatan dalam organisasi diatur secara konspiratif yang dekat dan memuji pimpinan mendapat jabatan dan peran lebih, sementara yang pintar justru tidak terlalu dekat, karena pemimpinnya tidak berwawasan sehingga menganggapnya lawan, sehingga ia disingkirkan.
Lalu bagaimana pengaruhnya ke rakyat, sungguh fatal organisasi rakyat terjajah rakyat juga secara total terjajah, akhirnya terjadilah kesenjangan politik terbangunnya begawan politik (oligarkhi) terbangunnya kesenjangan ekonomi, proyek pemerintah dikuasai penuh oleh keluarga kepala daerah, korup dalam pemerintah dimana jabatan basah dikuasai yang bukan ahlinya tapi diambil alih atas kekuasaan meski bodoh yang penting keluarga dan saudaranya.
Akhirnya masyarakat bermental budak dibodohkan dan ditakuti dengan jabatan, diorganisasi juga demikian, bagaimana pemilih mencari Tuan yang bisa membantu mereka. Padahal yang dibantu tidak lebih untuk hidup dua atau tiga hari bukan mendorong menyelesaikan problem sosial bahkan mereka menambah parah penderitaan rakyat.
Demikian semoga bermamfaat,,,
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H