Mohon tunggu...
Tara Anisa Putri
Tara Anisa Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - wanita

Tara Anisa Putri, KPI, UIN IMAM BONJOL PADANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kuliah Online bagi Mahasiswa yang Jauh dari Kampus

30 Juni 2021   10:43 Diperbarui: 30 Juni 2021   10:57 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awal Maret tahun 2020 Covid-19 pertama kali dikonfirmasi ada di Indonesia dan sejak saat itu Covid-19 menyebarluas keseluruh daerah. Hingga kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan dari rumah, karena masyarakat diharusa menjaga kesehatan, jarak, sering mencuci tangan dan mengurangi kegiatan diluar jika memang tidak penting.

Semenjak Maret 2020 seluruh kegiatan pembelajaran dihentikan dilaksankan secara langsung dan berpindah menjadi online. Dan kuliah salah satunya. Kuliah oline adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan jaringan yang ditampilkan dalam bentuk modul kuliah, rekaman video, audio da tulisan oleh pihak akademi.

Banyak tantangan bagi mahasiswa yang jauh dari universitas untuk melaksanakan perkuliahan, semenjak pandemi covid 19, metode kuliah online merupakan langkah alernatif terbaik sejauh ini demi berjalannya perkuliahan. Tentunya metode kuliah online juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan dari kuliah online: Pertama, hemat biaya transportasi. Mahasiswa yang biasanya datang kekampus nsmun seskarang tidak mesti datang. Kedua, Hemat tenaga dan waktu. Tentu saja kuliah secara langsung banyak memakan waktu dan tenaga karena pergantian jam perkuliahan dan juga kegiatan lain. Ketiga, lebih santai. Dalam penerapan kuliah dirumah pasti akan lebih santai, bisa dilakukan dimana saja asalkan perangkat memadai.

Dibalik dari kelebihan pasti juga ada kekurangan. Pertama, jaringan yang kurang memadai. Tentunya jaringan disetiap daerah tak selalunya bagus pasti ada selalu masalah misalnya masalah dari habisnya kuota mahasiswa yang menyebabkan kurang aktifnya mahasiswa, ada juga dari masalah pemadaman listik dan lain-lain. Kedua, Referensi yang terbatas. Tak seperti kuliah langsung refernsi yang selalu tersedia oleh perpustakaan dikampus, kuliah online membuat mahasiwa yang jauh kekurangan refernesi apalagi jika daerah arumah dari mahasiswa yang perpustakaannya yang kurang lengkap. Ketiga, kurang aktifnya mahasiswa di organisasi. Keempat, keterbatasan dalam praktek dan tanya jawab.

Disini mahasiswa diharapkan mandiri dan lebih aktif dalam proses perkuliahan. Dosen dan pihak fakultas/ universitas hendaknya menyesuaikan kurikulum dengan keadaan sekarang ini.

Hendaknya warga Indonesia lebih memperhatikan protokol kesehatan dimasa pandemi ini agar saling menguntungkan satu sama lain. Selalu menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker ketika melakukan kegiatan diluar rumah dan mengurangi kegiatan diluar rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun