Oleh :Â
Tarmidinsyah Abubakar
Idealnya Partai politik lokal di Aceh memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan demokrasi pasca konflik, dalam masa perdamaian, ini bisa di analisa dari tujuan kelahirannya.
Karena landasan sejarah, psikologis dan historis, Â keberadaannya adalah untuk membuka kesempatan dan peluang masyarakat daerah untuk berperan aktif dalam pembangunan daerahnya karena pembangunan pada prnsip dasarnya diperuntukkan untuk rakyat secanggih apapun.
Walau fungsi pemerintah dominan tapi mereka hanya diperlukan untuk mediasi dan pelayanan, bahkan salah kaprah diposisikan sebagai pembina sebagaimana ditempatkan dalam organisasi masyarakat selama ini.
Karena mereka bukan terget final pengetahuan hidup masyarakat, mereka hanya menjadi alat politik rakyat untuk pembangunannya.
Maka partai politik rakyat adalah berposisi dalam hirarkhi tertinggi untuk pembangunannya, itulah kenapa lokal wisdem (keunikan lokal) sangat dihormati oleh masyarakat demokrasi dunia.
Namun perlu selalu dikawal jangan sampai partai lokal berlaku dalam politik tuan tanah dalam kehidupan masyarakat Aceh yang semakin mengalami kesenjangan dari ruh demokrasi sebagai pijakan dasarnya.
Partai nasional tidak cukup aspiratif dalam menerima aspirasi rakyat Aceh, karena sebahagian besar mereka terpisahkan dengan kultur dan karakteristik tokoh Aceh dalam politik nasional.
Sementara basis mereka dari partai lokal yang bermain di jalur perairan dengan warga bangsa lain, Malaysia, Thailand, Singapore dan bahkan Vietnam.