Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abu
Tarmidinsyah Abu Mohon Tunggu... Politisi - Mantan Pemimpin Partai Politik

Semua orang terlahir ke dunia dengan tanpa sehelaipun benang, maka yang membedakannya adalah pelayanan kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Propaganda Politik Alat Politik Membodohkan Rakyat, Jangan Bangga Digelar Propagandus Politik

8 Desember 2023   12:29 Diperbarui: 8 Desember 2023   13:12 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Tarmidinsyah Abubakar (godfathers)

Banyak orang berpolitik yang terjebak dengan pola propaganda politik, intinya mengerjakan pekerjaan politik yang membodohkan masyarakat.Sebenarnya propaganda politik bagi orang yang memahami ilmu politik menganggap pekerjaan tersebut sebagai pekerjaan keji yang tidak dapat diampuni oleh masyarakat yang melek politik.Kenapa?Tentu saja pekerjaan tersebut sebagai upaya penipuan berlapis yang dilakukan oleh seorang politisi. Biasanya prilaku ini adalah pakaiannya para demagog yang selalu berpura-pura dan rata-rata bersandiwara ditengah rakyat.

Perlakuan dalam politik dapat terbaca pada seorang politisi karena kebiasaannya
Tentu saja menjadi salah satu indikator terhadap karakter seseorang yang tidak dapat menunjukkan kedewasaannya dalam politik.

Menciptakan skenario murahan yang sesungguhnya mudah dipahami oleh masyarakat yang memiliki ilmu dalam politik, apalagi propaganda politik didaerah.

Kalau saja masyarakat paham tentu saja mereka akan muntah dan sebel dengan pola-pola propaganda politik apalagi sudah terbaca oleh masyarakat pada umumnya.

Contoh, propaganda politik yang murahan dan merendahkan, membuat video atau melakukan wawancara pada seseorang yang direkayasa sebagai tokoh atau masyarakat yang tidak paham masalah yang diubah sebagai tokoh untuk membicarakan keunggulannya dalam jabatan sesuatu yang ditargetkannya.

Hal ini bermasalah karena dapat membodohi mengingat propaganda tersebut bertujuan secara subtantif mensiasati kelemahan rakyat baik intervensi pada kebodohannya, kebiasaan dan kelalainnya yang digunakan oleh propagandus.

Berikut dalam mensiasati kampanye membesar-besarkan dengan tujuan mempengaruhi orang lemah dalam pengetahuan politik, misalnya ada beberapa orang masyarakat berkumpul melakukan aktivitas tapi diberitakan seakan masyarakat sewilayah tersebut sudah mendukung.

Contoh propaganda sosial yang paling rendah kualitasnya, umpama  masyarakat berduyun-duyun mendatangi suatu tempat dengan tujuan mendapatkan sembako sebagai akibat issu yang dikembangkan oleh sekelompok orang politik jahil. Kemudian keramaian tersebut dimanfaatkan untuk melakukan demo atau direkayasa untuk pembelokan tujuan keramaian untuk mengembangkan issu politik tertentu seperti dukungan dan lain-lain.

Pola-pola politik seperti ini sesungguhnya adalah pola prilaku politik sosial dalam ranah masyarakat tertinggal dan boleh dikatagorikan sebagai upaya pemeliharaan pembodohan sosial yang masif. Karena secara prinsip kampanye model ini bertujuan mesiasati dan mempolitisir masyarakat atau memanfaatkan kebodohan masyarakat.

Sebenarnya kampanye mengekploitir pergerakan sosial dengan memainkan issu politik sudah ketinggalan jaman dan hal ini tergolong pola-pola politik kuno yang sama sekali tidak bermuara pada pencerahan dan pencerdasan sosial baik bagi pelaku politiknya maupun bagi masyarakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun