Mohon tunggu...
taqiy taqiynuril
taqiy taqiynuril Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi bermain badminton dan pacaran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memecah Stereotip Generasi Stoberi

22 Januari 2025   20:35 Diperbarui: 22 Januari 2025   20:28 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa Itu Generasi Stroberi?

Generasi Stroberi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan generasi muda, terutama anak-anak dan remaja, yang dianggap memiliki sifat-sifat tertentu seperti kepekaan emosional yang tinggi, ketergantungan pada orang tua, dan kecenderungan untuk merasa tertekan atau cemas. Istilah ini sering digunakan secara kritis untuk menunjukkan bahwa mereka mungkin kurang tahan banting dibandingkan generasi sebelumnya. Penyebab Munculnya Generasi Stroberi:

 1. Pola Asuh Orang Tua
*Overproteksi: Banyak orang tua saat ini cenderung melindungi anak-anak mereka dari segala bentuk risiko dan kegagalan. Hal ini dapat menghambat perkembangan kemandirian dan kemampuan anak untuk menghadapi tantangan.
*Keterlibatan Berlebihan: Orang tua yang terlalu terlibat dalam kehidupan anak, seperti memilih teman atau mengatur kegiatan, dapat membuat anak merasa tidak memiliki kontrol atas hidup mereka sendiri.
2. Pengaruh Media Sosial
*Perbandingan Sosial: Media sosial sering kali memicu perbandingan dengan kehidupan orang lain yang tampak sempurna. Ini dapat menyebabkan rasa tidak puas dan kecemasan.
*Tekanan untuk Berprestasi: Ada dorongan kuat untuk menunjukkan pencapaian di platform media sosial, yang dapat menambah beban psikologis.

Karakteristik Generasi Stroberi
1. Sensitivitas Emosional
Generasi ini cenderung lebih peka terhadap perasaan orang lain dan situasi sosial, tetapi juga lebih rentan terhadap stres dan kecemasan.
2. Ketergantungan pada Dukungan Eksternal
Banyak anggota generasi ini mencari dukungan dari orang tua atau teman sebaya dalam menghadapi masalah, daripada mencoba menyelesaikannya sendiri.
3. Kecenderungan untuk Menghindar
Ketika dihadapkan pada situasi sulit, mereka mungkin memilih untuk menghindar daripada menghadapi masalah secara langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun