Mohon tunggu...
Tapa Shidiq
Tapa Shidiq Mohon Tunggu... Guru - Belajar mentuturkan gagasan lewat tulisan.

Seorang guru matematika di Kabupaten Serang Banten. Meski bakat menulis masih belum mumpuni tapi ingin menjadi bagian dari pejuang-pejuang literasi,

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ronaldo dan Sejauh Mana Olahraga Membentuk Karakter

18 Juni 2021   08:29 Diperbarui: 18 Juni 2021   08:40 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebuah Vidio Viral yang memperlihatkan aksi seorang mega bintang Sepak Bola, Christiano Ronaldo. Peraih 5 penghargaan Baloon D'oor itu tampak menggeser dua buah botol Coca cola dan berkata "Minumlah air putih bukan coke (coca cola)" sambil mengacungkan sebuah botol air mineral kehadapan kamera.

Sikap spontanitas pemain yang akrab disapa CR 7 itu sebenarnya adalah sebuah hal wajar. Bagi olahragawan memilih air putih dan menghindari softdrink adalah sebuahpola hidup sehat. Namun, tidak menjadi sederhana manakala yang melakukan tindakan spontan itu adalah seorang mega bintang. Belakangan disebutkan bahwa saham perusahaan coca cola merugi hingga lebih dari 57 Triliyun rupiah.

Dunia bersyukur memiliki Ronaldo yang bisa menjadi contoh rujukan, bagaimana seorang olah ragawan memiliki integritas. karena sejatinya olahraga adalah sebuah pendidikan karakter yang efektif.

Industrialisasi sepak bola yang menarik banyaknya sponsor, seharusnya tidak menjadikan olah raga menjadi terlalu pragmatis.
stake holder dalam industri sepak bola seharusnya meilih mana saja perusahaan yang dapat menjadi sponsorship.
jangan sampai industrialisasi dalam sepak bola justru menciderai nilai luhur yang diusung oleh olah raga yang paling digemari dimuka bumi ini.

Semua unsur dalam sepak bola harus menyadari bahwa sepak bola bukan sekedar hiburan. Tapi disana ada unsur pendidikan karakter, nasional dignity dan kemanusiaan.

Ronaldo sudah memulai, dan kita sama-sama berharap bahwa industi sepak bola tidak menjadi murahan dan kehilangan integritasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun