Bagi para sesepuh tentunya ingat istilah "krismon" yang dialami pada tahun 1997, ketika itu nilai tukar rupiah terhadap dollar AS merosot total, dari sekitar Rp. 2000,- menjadi 15.000,-per dollar AS. Akibatnya harga barang-barang melonjak 3-4 kali lipat. Pendapatan penduduk (Gross National Product-GNP) kita yang semula telah mencapai diatas AS $ 1.000 kembali terbanting ke angka dibawah AS $ 400 perkapita. Angka kemiskinan yang semula tinggal 15% melonjak ke angka 60%.
Saat itu usaha kontraktor tempat aku baru saja bekerja mengalami krisis keuangan dan bahkan kabarnya kemudian sang Big Boss harus menjadi "pasien" di sebuah rumah sakit. Mungkin dia terkena sindrom alergi badai Krismon, habis dengan sekejap tanpa direncanakan. Heuheu...
Tidak banyak orang yang menyukai bidang keuangan, tetapi semua orang pasti berhadapan dengan keuangan pribadi. Namun berkaca dari pengalaman Big Boss, maka saya dituntut untuk belajar lebih arif dalam memilih pengelolaan keuangan yang tepat, guna menyiasati masa depan bagi diri saya sendiri, karena siapa tau saya jadi owner perusahaan milik sendiri dengan nilai Miliaran Aamiiin....
MENYIASATI MASA DEPAN
Agar setiap bulannya bisa survive dan teratasi serta bisa menabung juga, berikut siasat yang saya gunakan berdasarkan saran dari sesama rekan kerja yaitu mulai dari menghitung selisih penghasilan versus pengeluaran, buka 2 tabungan, dan melakukan metode pengambilan uang mingguan, dll.
- PENGHASILAN -- PENGELUARAN = SELISIH
Dimana-mana penghasilan lebih besar dari pengeluaran, maka dari itu penting membuat Estimasi pengeluaran selama sebulan. Buat aja list-nya dikertas, biaya sewa kontrakan, bayar listrik, air, makanan, transportasi, dan lain-lain.
Selisih langsung ditabung sebagai dana talangan ketika tiba--tiba kamu kehilangan pendapatan dari pekerjaan utama mu, bisa jadi kamu ingin pindah pekerjaan, perusahaan kamu bangkrut. Jangan ditunda, rekening tabungan ini nggak boleh diganggu gugat kecuali alasan "Darurat Nasional."
Dana darurat ini dapat digunakan jika tidak memiliki pekerjaan, sakit yang tidak terduga, dan untuk memenuhi kebutuhan darurat lainnya. Menabung untuk situasi darurat akan mengurangi kegelisahan loh. Jadilah menjadi Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk diri sendiri.
- KELUARKAN UANG SECARA HATI-HATI.
Jika anda membeli barang besar, pertimbangkan berapa nilai barang tersebut jika anda menjualnya kembali. Lihak kesempatan untuk menyimpan uang dengan pembelian barang-barang yang tahan lama dalam jumlah besar.
Dalam membuat perhitungan, kita harus memisahkan kebutuhkan primer dan sekunder. Bedakan pula mana barang dan jasa yang dibutuhkan atau diinginkan.