Mohon tunggu...
Taohids
Taohids Mohon Tunggu... Freelancer - Sopir truk

Saya bukan siapa-siapa. hanya gelandangan internet yang suka membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Pencuri Kotak Amal yang Malang

9 Februari 2015   08:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:34 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari ditempat saya bekerja, ada sebuah kejadian yang sangat memilukan. Seorang pencuri isi kotak amal mati dikeroyok oleh orang orang yang berada di mesjid. Miris dan membuat saya dibuat bingung, karena menurut saya isi kotak amal tersebut tidak akan lebih dari 1juta.
Semurah itukah nyawa manusia.?

Lalu saya teringat kejadian pada saat saya masih belajar ngaji. Waktu kecil, saya memang tinggal bersama kakek. Sementara orang tua saya berada di rantau orang. Waktu itu ayah pulang menjenguk saya. dia memberi uang pada saya 10ribu. Namun hilang di mesjid saat saya sedang belajar Agama pada kakek.

Saya katakan hal tersebut pada kakek, Lalu dia memberi nasehat pada saya untuk tidak mengutuk orang yang mencuri uang tersebut, tapi do'akanlah agar dia sadar dan tidak mengulangi perbuatanya. Begitu juga kepada teman saya yang sama sama belajar ngaji, untuk mengerti dan merelakan bila ada sesuatu milik kita dicuri orang. Beliau menambahkan mereka mencuri karena mungkin sedang benar benar membutuhkan.

Sebab itulah saya menyebut kejadian diatas sangat memilukan, Karena seberapa besarpun jumlah uang yang dicuri, terlepas dari apa sebabnya dia mencuri, Agama Islam bahkan semua Agama, pasti mengajarkan kebaikan, memaafkan, dan bertindak adil.

Oleh karena itu, kejadian diatas adalah murni sebuah reaksi. Reaksi umat muslim yang beragama Islam. Dan reaksi tersebut adalah cermin dari nilai nilai kemanusiaan, tidak lagi berhubungan dengan Agama. Itulah sebabnya Agama tanpa nilai kemanusiaan, menjadi sangat tidak berarti, dan tidak ada gunanya.

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun