Mohon tunggu...
Taofik Wildan
Taofik Wildan Mohon Tunggu... Buruh - Saya adalah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Wildan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mendorong Modernisasi Petani

8 April 2019   22:40 Diperbarui: 8 April 2019   23:18 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertanian modern (foto: dok. Tribunnews)

Kita semua tentu sudah sadar bahwa peningkatan produksi pangan adalah kewajiban demi menciptakan stabilitas nasional dan juga kedaulatan pangan. Kita tentu tidak ingin bergantung pada negara lain untuk mencukupi kebutuhan pangan. Apalagi Indonesia adalah negeri agraris yang tanahnya subur makmur, sehingga kita sudah punya modal dasar untuk bertani. 

Selain itu, kecukupan pasokan pangan juga menjadi syarat penunjang terjadinya stabilitas nasional. Bayangkan sebuah negara bisa goyah manakala rakyatnya kelaparan.

Saat kita sudah sepakat dengan peningkatan produksi pangan yang jadi cita-cita bersama, kini tinggal memikirkan caranya. Secara umum, cara untuk meningkatkan produksi itu ada dua, ekstensifikasi atau penambahan luas lahan, dan intensifikasi atau penggunaan teknologi, bibit unggul, atau suplemen.

Dan sejauh ini, cara yang paling memungkinkan untuk peningkatan produksi itu adalah lewat intensifikasi, yakni modernisasi. Petani di Indonesia, memang perlu modernisasi. Dengan begitu padi yang dihasilkan lebih baik dan lebih banyak pada masa panen.

Perlu Modernisasi pertanian (meme olah pribadi)
Perlu Modernisasi pertanian (meme olah pribadi)
Medcom

Petani dan teknologi yang lebih modern, membuat produktivitas meningkat dan kesejahteraan membaik. Bertani dengan cara tradisional saja tidak cukup dan akan kesulitan mengejar produktivitas, karena hasilnya tidak bisa maksimal. Penggunaan mesin, peralatan dan cara bertani yang modern akan membuat produktivitas meningkat.

Sebagai contoh, penggunaan mesin perontok padi yang bisa meningkatkan efisiensi petani hingga 15%. Hasil produksinya pun jauh lebih tinggi dibandingkan dengan cara manual. Selain itu, penggunaan alat traktor dan pertanian modern lainnya juga meningkatkan produksi petani.

Karena kita masih melihat di sini-sana, petani tradisional yang belum tersentuh peralatan. Mereka adalah kelompok yang masih menggunakan teknologi rendah sehingga produksinya juga tidak maksimal. Bahkan kadang mereka juga jadi korban dari keadaan. Misalnya gabah yang cepat membusuk karena ketiadaan mesin pengering di saat panen raya. 

Tidak hanya modernisasi, pekerjaan berikutnya bagi pemerintah untuk petani adalah memastikan ada kebijakan yang memberikan kesempatan untuk maju dengan perlakuan khusus. Perlakuan khusus itu di antaranya kemudahan akses dana murah, pelatihan keterampilan dan proteksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun