Mohon tunggu...
TANZA JULIA DAMALITA UINJKT
TANZA JULIA DAMALITA UINJKT Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Menyukai Freddy's Fazbear Pizza

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Eksistensi Angkot yang Mulai Tergantikan oleh Mikrotrans JakLingko

28 Desember 2023   20:16 Diperbarui: 7 Januari 2024   17:34 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, Sabtu (23/12/23) – Kota Jakarta selalu menghadapi inovasi terbaru seperti transportasi umum. Dahulu masih banyak masyarakat yang menggunakan angkutan kota atau biasa dipanggil angkot, namun kini sedikit angkot yang beroperasi lagi. Bukan berarti tidak beroperasi sama sekali, hanya saja angkot beralih kepada JakLingko.

Angkot telah menjadi ikon transportasi umum di berbagai kota terutama di Jakarta. Semakin berkembangnya terknologi di era yang serba modern ini tidak dapat dipungkiri bahwa berkembangnya angkot menjadi sesuatu yang lebih “naik kelas”.  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menciptakan evolusi angkutan umum yang mirip dengan angkot yaitu Mikrotrans JakLingko dengan sistem yang lebih teratur, praktis, dan bersih.

Mikrotrans JakLingko adalah layanan transportasi umum yang memiliki konsep armada dengan kecanggihan dari segi fasilitas. Mulai dari sistem pembayaran yang mudah menggunakan tap kartu, beberapa armada telah ber- ac (air conditioner), dan tersedia CCTV untuk keamanan yang lebih ketat. 

Mikrotrans Jaklingko menjanjikan kenyamanan, keamanan dan efisiensi. Maka dari itu Mikrotrans telah mengubah pandangan masyarakat sebagai solusi transportasi modern di kota- kota besar dan telah menjadi pilihan utama masyarakat perkotaan dalam beberapa tahun terakhir.

"Lebih enak Mikrotrans karena nyaman, sopirnya ga ugal- ugalan, bayar enak pake kartu dan tarifnya jelas," Ujar Indah, seorang pengguna angkot konvensional dan Mikrotrans, Jakarta Selatan, Sabtu (23/12/2023)

Angkot dikenal dengan streotip transportasi umum yang tidak teratur karena menurunkan penumpang disembarang tempat, ngetem nya lama, dan cenderung mengemudi dengan ugal-ugalan. Namun, sebagian masyarakat masih menggunakan angkot sebagai pilihan transportasi umum sehari hari karena alasan penumpang dapat turun ditempat yang bebas atau biaya yang lebih terjangkau.

Tetapi tidak bisa menghindari fakta bahwa angkot sering ugal- ugalan dan melanggar lalu lintas yang dimana dapat membahayakan nyawa para penumpang.

Sementara itu, minat terhadap Mikrotrans meningkat dari waktu ke waktu karena keunggulan fasilitas yang dimiliki Mikrotrans. Perbedaaan cukup signifikan yang dapat disorot adalah tentang keamanan. Biasanya penumpang turun di tempat yang ingin mereka berhenti, namun Mikrotrans JakLingko hanya menurunkan penumpang di bus stop yang telah diatur sesuai rute. 

Mikrotrans memiliki rute yang sangat mirip angkot namun yang berbeda adalah tempat menurunkan penumpangnya. Mikrotrans JakLingko berada dibawah naungan pemerintah, sehingga segalanya terdapat regulasi yang tidak bisa dilanggar.  

Mikrotrans Jaklingko di Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Mikrotrans Jaklingko di Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Sistem pembayaran Mikrotrans lebih efisien dibandingkan dengan angkot. Biasanya penumpang angkot membayar sesuai dengan jarak tempuh dengan tunai, belum lagi menunggu kembalian yang akan menyebabkan kemacetan. Mikrotrans menggunakan sistem cashless atau non- tunai dengan tap kartu elektronik JakLingko. Kartu yang dapat dibayar bisa JakCard ataupun Bank DKI. Saat ini tarif Mikrotrans gratis, sehingga sebagian masyarakat setia menggunakan Mikrotrans.

Dalam menghadapi dinamika perubahan transportasi publik dan merebaknya popularitas pengguna Mikrotrans, tak sedikit para sopir angkot mulai beralih ke Mikrotrans dengan berbagai alasan yang mereka anggap menjadi dampak positif untuk keberlangsungan hidup mereka

Rizky, salah seorang mantan sopir angkot konvensional dan sekarang beralih menjadi sopir Mikrotrans JakLingko menjelaskan perbedaan menjadi pramudi dari kedua armada tersebut: "Sistem gaji enakan JakLingko, jadi kita ga mikir ngejar setoran. Beralih ke Mikrotrans karena kalo angkot reguler penumpang berkurang, pemerintah kan udah terjamin, istilah kata kita ngga ngejar setoran, ga ngejar bensin, jadi kita cari per kilometer." Jakarta Selatan, Sabtu (23/12/2023)

Pandangan dari pengalaman pribadi sopir Mikrotrans tersebut menerangkan perbedaaan antara angkot biasa dengan Mikrotrans. Hal ini menjelaskan sisi sistem gaji, biasa nya angkot yang diketahui adalah setoran bayarin per hari, namun Mikrotrans dapat penghasilan yang lebih menjajikan dengan sistem gaji per kilometer dan jam kerja yang teratur secara shift. 

Tidak hanya dari sisi penghasilan, faktor kenyamanan menjadi alasan utama para sopir angkot konvensional beralih menjadi sopir Mikrotrans Jaklingko.

Perubahan ini menjadi tantangan baru bagi sopir angkot dan Mikrotrans. Mikrotrans Jaklingko hadir untuk memberikan warna baru di dunia tranportasi publik agar teratur, aman,dan mudah. 

Eksistensi angkot mulai berkurang dengan adanya inovasi tranportasi publik ini dan cenderung lebih baik dari segala fasilitas. Beberapa mantan sopir angkot yang sudah beralih ke Mikrotrans mengharapkan angkot konvensional beralih ke pemerintahan agar terjamin dan lebih terstuktur. 

Walaupun demikian, angkot masih tetap eksis dan digunakan banyak orang bagi yang tidak memiliki kartu elektronik. Sopir angkot masih banyak  yang nyaman dengan kondisi kerjanya sehingga tidak ingin bergabung dengan armada Mikrotrans JakLingko. Sementara Mikrotrans juga harus mempertahankan integritasnya agar mendapatkan penerimaan yang lebih luas di tengah masyarakat. 

Persaingan tidak dapat dihindari, namun hal yang utama adalah bagaimana caranya mereka sebagai pramudi dari armada- armada tersebut berjuang di kota metropolitan yang besar ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun