Mohon tunggu...
Tanya Salsabilla
Tanya Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Sains Data

Hi! I'am a first-year student at the Airlangga University majoring in Data Science Technology As a student, I always look for opportunities to grow and expand my knowledge because I am very interested to becoming a data analyst or data scientist in my future, so I am trying to progress understanding of Pyhton, Data Mining, R, and Machine Learning.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksin Merah Putih Karya Anak Bangsa

16 Juni 2022   16:35 Diperbarui: 16 Juni 2022   16:39 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangga Karya Anak Bangsa

Pandemi Covid-19 sudah melanda dunia selama lebih dari satu tahun. Virus Corona atau Covid-19 adalah coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewesa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Penyakit karena infeksi virus ini bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Infeksi virus Covid-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Dember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan menyebar ke seluruh dunia hanya dalam beberapa bulan. Di Indonesia sendiri virus Covi-19  masuk sekitar awal Maret 2021. Kemudian dalam beberapa bulan menyebar ke seluruh Indonesia. Bila di luar negeri biasnya menerapkan kebijakan lockdown untuk mengatasi virus ini. Di Indonesia menerapkan berbagai kebijakan mulai dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hingga PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berlevel. Pemerintah memikirkan segala cara untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini.

PSBB adalah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pertama kali untuk menangani virus Covid-19 ini. PSBB pun berlangsung mulai April 2020 hingga sekitar akhir Desember 2020. Pada awal Januari diberlakukan lah PSBB Jawa-Bali, sekitar tanggal 11 sampai 25 Januari 2021. PSBB Jawa-Bali ini lebih longgar dari PSBB sebelumnya. Adapun di Jakarta memakai istilah PSBB Transisi sebagai fase pelonggaran. PPKM Mikro mulai bulan Februari 2021. Peraturan PPKM Mikro ini beda beda pada setiap wilayah tergantung pada tingkat kasus Covid-19 pada masing-masing wilayan tersebut. Tidak berselang beberapa lama pun kasus Covid-19 pun melonjak, akhirnya pemerintah memberlakukan penebalan PPKM Mikro mulai 22 Juni hingga 5 Juli. Akibat dari terus melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia, Presiden Jokow Widodo akhirnya mengumumkan aturan PPKM Darurat. 

PPKM Darurat ini lebih ketat daripada PSBB dan PPKM Mikro. Kebijakan ini diambil setelah masuknya varian Covid-19 baru di Indonesia dan menyebabkan penambahan kasus nya menjadi tidak terkendali. Karena dianggap menakutkan, istilah PPKM Darurat diganti menjadi PPKM berlevel 3 dan 4. Adapun aturan level ini berdasarkan himbauan dari WHO. Pada level 3 ada 50-150 kasus Covid-19 per 100 ribu penduduk, 10-30 kasus dirawat di rumah sakit per 100 ribu penduduk, dan 2-5 kasus meninggal per 100 ribu penduduk. Sementara itu pada level 4 ada lebih dari 150 kasus Covid-19 per 100 ribu penduduk, lebih dari 30 kasus yang dirawat per 100 ribu penduduk, dan lebih dari 5 kasus meninggal per 100 ribu penduduk.

Selain melakukan pembatasan-pembatasan kegiatan masyarakat, pemerintah juga memiliki kebijakan lainnya seperti selalu menggalakan 5M yaitu memakai masker, mejaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. Selain itu juga pemerintah memberikan berbagai macam bantuan-bantuan untuk masyarakat yang terdampak pandemi ini.

Rasanya hampir mustahil jika ingin menghentikan pandemi ini tanpa ada nya vaksin.Maka dari itu pemerintah mengimpor vaksin dari luar negeri. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin buatan Sinovac masuk ke Indonesia pada Desember 2020. Setelah melewati beberapa pengujian dan mendapatkan persetujuan dari BPOM, vaksin tersebut baru bisa mulai disuntikkan. Presiden Joko Widodo merupakan orang pertama yang mendapatkan vaksin sebagai bukti vaksin tersebut aman dan halal. Proses vaksinasi dibagi menjadi dua bagian yang pertama adalah pengecekan kesehatan tubuh lalu penyuntikkan vaksin. Vaksin juga diberikan dalam 2 kali dosis dalam kurun waktu 2-4 mingggu setelah vaksin pertama. Semenja saat itu berjuta-jutas dosis vaksin telah masuk ke Indonesia dan berbagai macam seperti AstraZeneca, Moderna Sinopharm, dan Pfizer. Namun vaksin juga memiliki efek samping mulai dari yang ringan seperti nyeri, mual dan lelah hingga agak berat seperti demam tinggi.

Pemerintah juga membuat vaskin sendiri seperti vaksin Nusantar dan vaksin Merah Putih. Vaksin Nusatara sendiri merupakan gagasan dari pak Terawan saat masih menjabat menjadi Kemenkes. Namun vaksin ini mengalami banyak tantangan seperti dikecam karena kurang transparan hingga dituduh buatan Amerika Serikat. BPOM juga belum menyutujui vaksin ini dikarenakan berkas-berkasnya kurang lengkap. Dibalik semua kekurangan terebut vaksin ini dianggap lebih ramah terhadap orang ber komorbid yang memiliki penyakit lebih dari satu.

Vaksin Merap Putih sendiri merupakan vaksin yang dikembangkan dari 7 lembaga. 7 lembaga tersebut diantaranya adalah 5 dari universitas seperti UI(Universitas Indonesia), UGM(Universitas Gadjah Mada), Unpad(Universitas Padjadjaran), ITB(Institut Teknologi Bandung), dan UNAIR(Universitas Airlangga) sementara itu 2 lembaga lainnya adalah LBM(Lembaga Biologi Molekuler) Eijkman dan LIPI(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Unair sendiri mengklaim dapat meluncurkan vaksin ini pada 2021.

Vaksin buatan Indonesia ini dapat membantu ketersediaan vaksin di Indonesia. Impor vaksin memiliki beberapa kekurangan seperti biaya yang mahal dan stok vaksin yang terbatas dan harus berebut dengan negara lain. Vaksin ini harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah supaya dapat menjadi salah satu solusi untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Dukungan pemerintah juga penting supaya peredaran vaksin ini dapat berjalan dengan lancar dan cepat. Namun tetap vaksin bukan merupakan satu satuny solusi untuk mengakhiri pandemi ini. Kita tetap harus menjaga protokol kesehatan dan 5M ,karena vaksin sendiri hanya dapat meringankan gejal saat terpapar bukan mencegah masuknya virus Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun