Classification, bicara soal kategori. Â "Mengkotak-kotak an" manusia kepada golongan - efeknya memperbesar rasa perbedaan. Kalau persatuan dan kesatuan itu membuat manusia menemukan persamaan , pengkotak2an jadi kebalikannya. Â Alhasil merasa makin berbeda.
Polarisasi adalah meng"kutub"kan kepentingan dan golongan. Bukan saja dikutubkan tapi di "adu" - eksisnya B, adalah punahnya A, demikian sebaliknya.
"De-humanisasi" , merendahkan manusia , misalnya seperti binatang. Dengan "labelisasi" itu , manusia diusahakan supaya tidak dianggap..sehingga misalnya pendapatnya tidak usah didengar.Â
Sejak PILKADA , menjelang PILPRES , ruang publik jadi pengap. Rakyat yang tadinya bersaudara, sekarang jadi tegang. Tadinya damai, koq dibuat seperti perang. Tadinya memanggil saudara, sekarang koq jadi mengkampretkan dan mencebongkan sesama.Â
Kepahitan -Â "Resentment" -Â muncul dari "perasaan" dizholimi. Salah-salah jadi dendam. Semoga tidak kesumat, selesai pilpres baik-an lagi - tapi masak iyah akar rumput diajak saling pahit.
Tapi itulah rusaknya dan jahatnya politik yg memakai kebencian sebagai alat. Pengap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H