Mohon tunggu...
piye tho
piye tho Mohon Tunggu... -

just an amateur...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Perang Badar, Bratayudha sampai Armageddon

1 Desember 2018   09:39 Diperbarui: 1 Desember 2018   10:15 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mendoakan perang badar - tapi untung tidak jadi -  lalu ada lagi soal partai allah dan partai setan - sekarang soal perang bratayudha dan perang armageddon. Lha...bukannya bersyukur tidak ada perang...koq malah seolah tidak putus mendoakan supaya perang ?

Benar saya jadi risih dengan pemilu. Koq setiap masanya, tensi konflik jadi naik. Yang sebelumnya adem, jadi panas. Yang sebelumnya bersaudara, jadi musuhan. Yang dulunya tidak ada masalah, jadi saling curiga. Yang dulunya tak ada perbedaan kubu, sekarang jadi ada kubunya. Dari manakah supply dari energi2 negatif ini ? Semua statemen selalu di eskalasi dibuat tambah panas...menambah polarisasi.

Narasi2 yang disuguhkan juga hanya penuh dengan suntikan rasa ketakutan dan kecemasan - yang akhirnya di dorong ke arah rasa permusuhan. Rakyat bukan jadi tujuan pengayoman tapi jadi sekedar digalang jadi kekuatan besar yang entah di adu dengan siapa ? Kebebasan berpendapat jadi diisi dengan provokator2 belaka yang bebas mengolok2 atas nama kritik.

Perang ini untuk siapa ? Bagaimana tidak emosional jika perang ini di narasikan sebagai perang untuk melawan kebatilan ? Bagaimana tidak benci orang terhadap saudaranya bila di narasikan, saudaramu itu orang munafik sejati...jangan tertipu oleh mukanya ! Tapi perang ini untuk siapa ??

Tapi dapat dimengerti, bagi beberapa orang..ini memang armageddon. Apalagi dengan perasaan , sehabis ini, tidak ada lagi kesempatan untuk berperang untuk mereka karena sudah terlalu tua. Bagi yang lain, adalah bratayudha..karena bila tidak menang ..habis sudah struktur bisnis yang sudah dibangun selama ini. 

Jadi ingat dengan Indonesia dahulu. Perang melulu antara raja2 lokal..alhasil dijajah Belanda 350 tahun. (kita saja merdeka belum ada 100 tahun lho). Ramai2 bikin narasi perang antar saudara, yang mendulang untuk adalah pihak ketiga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun