Mohon tunggu...
piye tho
piye tho Mohon Tunggu... -

just an amateur...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Maafnya Ratna Sarumpaet

4 Oktober 2018   10:23 Diperbarui: 4 Oktober 2018   10:31 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RS minta maaf. Minta maaf soal apa ? yotube

Mungkin maksudnya maaf karena telah berbohong. Kepada siapa ? Kepada anaknya dan Prabowo  ? Jadi siapa yang dirugikan ? Mungkin dengan narasi itu "korban"nya jadi Prabowo. Padahal yang dirugikan adalah pihak2 yang telah jadi jelek namanya karena dikira mengatur pemukulan terhadap RS. Rasanya yg harus di minta maaf -kan duluan adalah pihak2 yang sempat kena coreng karena "dituduh".

Apakah motivasinya ? Dari narasinya, mungkin isyaratnya adalah bukan politik - hanyalah "Sebuah bisikan setan" yang entah kenapa. Tapi narasi ini muncul tepat ketika ada kampanye #gantipresiden. Bagaimanapun ada efeknya - opini yang bisa terbentuk bahwa ada orang yang mengatur pemukulan ini - padahal tidak ada.

Pembuat hoax ? Di sini RS cukup ksatria mengakui itu , saya pribadi memberikan apresiasi - bukan pada kesalahannya, tetapi pada keberaniannya mengakuinya. Tetapi intinya yg penting bukan itu. Intinya adalah supaya jangan menjadikan kampanye presiden jadi ajang penyebaran kebencian yang berujung pada potensi perpecahan bangsa. 

Kasus ini harusnya mengakibatkan pembelajaran bahwa kampanye tidak boleh diisi fitnah. Harus ada cara untuk melawan fitnah - sebelum itu jadi kebiasaan baru di negara kita. Kalau ada sesal pada RS , mungkin ada baiknya RS jadi duta kampanye damai ketimbang masuk ke area politik. Mari lawan ujaran2 kebencian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun