Mengapakah saling bersaudara tidak bisa saling duduk bersama-sama meskipun berbeda? Kenapa harus ribut?
Indonesia dari dulu juga sebenarnya adem ayem. Sejarah panjang, tidak pernah kita ribut soal2 sensitif. Indonesia orang yang gotong royong , baik-baik, jarang mengeluh. Tapi mengapakah bisa jadi ramai.
Jangan-jangan memang ada yang bikin ramai!
Ributnya sesama saudara - itu biasanya kalau ada yg memainkan fitnah. Saudara dengan saudara saling di panas-panasi. Rasa saling percaya di ganti rasa saling curiga. Suasana dipenuhi dengan berbagai macam skenario mengerikan. "hati2 lho...saudara mu itu begini..begitu...awas lho..!" .
Kalau di politik, ini di tandai dengan kampanye propaganda ala zaman Hitler atau Komunis. Dipenuhi dengan slogan yang membuat golongan saling tidak percaya - saling benci.
Apakah kebebasan berpendapat itu berarti boleh bicara fitnah dan pecah belah sesama saudara ?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H