Ironis, Erdogan dipuja-puji , Jokowi dihina - padahal sejarah Erdogan juga penuh kontroversi. Ramai bahas awas antek2 komunis tapi Putin - nota bene - presiden negara komunis, malah dipuja-puji. Sedikit-sedikit tuduh presiden kita pencitraan, tapi sumringah sekali ketika berselfie ria bersama Trump, presiden yang kontroversial. Ehh..ada lagi, Kartini dibilang pemuas nafsu ?
NKRI adalah negara besar dan terhormat. Siapa yang membuatnya terhormat - kalau bukan kita2 warganya. Lha kalau kita saja sudah saling hina gimana ? Coba saja anda pergi ke negara lain...lalu hina presiden negara itu...bisa anda digebukin di jalan. Ini kita justru hina2 presiden sendiri. Dibilang lurah lah..PKI lah..turunan cina..dll.Â
Kritis adalah baik - tapi beda dengan nyinyir ! Kritik itu untuk kebaikan..nyinyir itu buat fitnah sahaja. Â Bangunlah rasa hormat dan optimisme , bukan sekedar nakuti2...awas, kalau terus sama si anu, negara hancur lho ! Lha , pas negara hancur krisis besar pas 1998, lah situ ada di mana ?
Contoh kerja nyata lebih baik daripada jago retorika..apalagi hanya retorika negatif . Jadilah baik, janganlah korup ! Contohkanlah yang baik, bukan nunjuk sana sini jadi setan...semoga bukan untuk  nunjuk sendirinya "allah". Daripada nunjuk , kan mending ngasih contoh baik. Misalnya..perkuat KPK gitu lho.Â
NKRI tetap jaya, negara besar...bukan kerdil ! Kiranya damai bersama anda semua, bersama kita semua.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H