Mohon tunggu...
Tanus Korbaffo
Tanus Korbaffo Mohon Tunggu... Guru - guru

saya adalah guru

Selanjutnya

Tutup

Diary

Waktu & Covid

24 Mei 2024   07:19 Diperbarui: 24 Mei 2024   07:22 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

WAKTU
(Plus minus COVID-19  dari Wuhan China sampai ke ujung bumi)
Waktu itu bulan Desember 2019 di Wuhan, Cina. satu kota di CIna bagian tengah. Virus  itu lahir. Dan pada 5 Januari 2020 corona mulai menampakan wujudnya dengan menyerang ,59 orang yang tinggal di dekat pasar ikan di kota Wuhan.
Waktu terus bergulir dan tidak terasa sang waktu membawa sang manusia memasuki tahun 2020. Virus mematikan itu semakin ganas, virus itu menyerang siapa saja, tua muda, kaya miskin, cantik ganteng ataupun jelek..  

NAMA CORONA

1. Nama "Corona" konon kabarnya diambil dari bahasa Latin, Corona, dan bahasa Yunani, Corone, yang berarti mahkota atau lingkaran cahaya. Lalu mengapa corona bukan mencerminkan namanya tapi malah menakutkan?  
2. Ada yang menyebut bahwa Corona diambil dari nama St. Corona! Yang  jenazahnya berada di Italia Utara (tempat lockdown Covid 19 pertama di Uni Eropa).St. Corona dipandang sebagai salah satu santa pelindung pandemik. Dia menjadi martir bersama dengan Santo Victor, seorang prajurit Romawi. Jenasah mereka ditempatkan di sebuah basilika di Anzu, Italia Utara, tepat di tengah pandemik Coronavirus 2019. Jenasah Santo Victor dan Santa Corona telah dilestarikan sejak abad ke-9.

Waktu sangat bernilai!

Waktu oleh sebagian besar manusia di dunia adalah uang. Waktu oleh sebagaian penghuni bumi ini adalah kerja. Waktu oleh sebagian besar orang adalah mengumpulkan harta demi anak cucu. Begitu berharganya waktu maka tidak sedikitpun waktu yang disia-siakan. Sadar atau tidak disadari ternyata waktu menghambakan sang manusia yang mestinya mengatur waktu, tapi justru waktulah yang mengatur tuntas manusia.
Waktumu waktuku waktu kita ternyata jauh berbeda. Waktu ku ketika situasi normal, harus bangun jam 04.00 pagi hari untuk menyiapkan segalanya, yakni memberi makan hewan piaraan, menyiram tanaman dan pukul  06.15 sudah berangkat ke tempat tugas untuk menghindari keterlambatan.  
Pukul 06.55 semua siswa sudah harus berdiri dalam posisi siap di halaman sekolah untuk mendengarkan beberapa pengumuman dan atau nasehat dari guru piket dan tepat 07.15 pelajaran I dimulai, pelajaran hari itu akan berakhir di pukul 13.05.  Ini berarti saya baru tiba di rumah bersama istri dan anak (kebetulan di titipkan di TPA) pada pukul 14.00 atau bahkan  pukul 15.00 kalau ada urusan lainnya di kantor.
Waktu ternyata begitu berarti bagi manusia, enta disadari atau tidak disadari waktu berputar dan terus berputar  tanpa di komandoi. Saking diburu waktu banyak manusia kelihatannya egois padahal memang semestinya seperti itu.

Waktu dan plus minus covid 19 dari Wuhan China sampai ujung bumi, satu  judul kecil yang patut direfleksikan oleh setiap insan manusia  diplanet bumi ini saat ini dan disini. Wuhan China mendadak dikenal public dunia, karena  dari kota ini lahir sang corona. Si kecilku (Nino) di rumah yang baru berusia 3,3 tahun menyebutnya dengan kolona dan mamaku di kampung Sainoni menyebutnya  kol nona.

Corona Malaikat Maut!

Corona bak malaikat maut yang kini menghabisi nyawa jutaan manusia di bumi ini, corona memaksa miliaran manusia dibumi untuk mengubah haluan alias merubah pola hidup. Kemarin sebelum Corona mencuat, waktuku dihabiskan bersama teman-teman kini harus kuhabiskan waktu bersama keluarga kecilku di rumah.  Kemarin sebelum corona mencabut nyawa jutaan manusia di bumi ini, aku habiskan waktu di luar rumah, kini aku harus habiskan waktu di dalam rumah bersama mereka yang kucintai. Kemarin sebelum corona aku baru pulang jam 24.00 karena masih nongkrong di bar atau caf kini aku harus 24 jam berada dirumah.
Waktu, plus minus covid 19 dari Wuhan China sampai ke ujung bumi, mesti dimaknai dari sisi iman, ilmu, teknologi dan kemanusiaan.

Kata Netizen soal Corona!

Refleksi tengtang virus mematikan dan memojokan ini, sudah ada yang indah dibaca ada yang ngiler membacanya, ada yang yang membuat perut berputar alias lucu kalau membacanya. Sebut saja,

1. Maria Indahwati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun