Mohon tunggu...
Tim KKNT IPB Bandorasa Kulon
Tim KKNT IPB Bandorasa Kulon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB

Kami adalah kelompok mahasiswa berasal dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dengan penuh semangat dan dedikasi berkomitmen untuk mewujudkan perubahan positif di Desa Bandorasa Kulon dan sekitarnya. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKNT), kami berusaha mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kami pelajari di kampus untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Visi kami adalah menciptakan sebuah desa yang berkelanjutan, inovatif, dan ramah lingkungan. Bersama warga desa dan berbagai mitra lokal, kami bekerja menuju pengembangan pertanian berkelanjutan, pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, serta memperkuat potensi ekonomi lokal untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Limbah Jerami ke Pakan Ternak Berkualitas: Kisah Sukses Program Si Jupiter oleh Tim KKN IPB

10 Agustus 2023   21:30 Diperbarui: 10 Agustus 2023   22:14 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SUMBER: PRIBADI
SUMBER: PRIBADI
SUMBER:PRIBADI
SUMBER:PRIBADI
Pemanfaatan limbah jerami di sekitar desa dapat menjadi sumber daya yang berharga untuk meningkatkan kualitas pakan ternak. Dengan memanfaatkan teknik silase, limbah jerami dapat diubah menjadi pakan yang lebih berkualitas dan nutrisi yang lebih tinggi. 

Desa Bandorasa Kulon, yang terletak di Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, ternyata memiliki potensi yang sangat bernilai dari limbah jerami hasil pertanian. Tim KKNT IPB desa Bandorasa Kulon yang memiliki nama tim 'Bakul Cilok' melihat peluang untuk memanfaatkan limbah jerami padi secara lebih produktif. Dalam sebuah program yang diberi nama "SI JUPITER" (Silase Jerami Padi untuk Pakan Ternak), mereka menggagas solusi yang menarik untuk meningkatkan nilai nutrisi pakan ternak dan membuatnya lebih mudah dicerna oleh ternak, serta menciptakan alternatif pakan hijau selama musim kemarau.

Selain memanfaatkan limbah jerami padi, tim Bakul Cilok juga memanfaatkan mesin pencacah sampah yang telah lama tidak digunakan oleh desa untuk mencacah jerami. Jerami padi dikumpulkan dari hasil panen petani dan disiapkan melalui proses pengeringan dan pencacahan. Selanjutnya, jerami dicampur dengan bahan tambahan seperti EM4, molases, dedak padi, dan air, dan difermentasi selama 20 hari hingga menghasilkan silase jerami padi berkualitas tinggi. Bahan-bahan yang digunakan  dapat menambah tambahan nutrisi bagi pakan ternak

 Silase dapat menjadi alternatif pakan hijau yang berharga, terutama saat musim kemarau ketika hijauan alami sulit ditemukan. Dengan menyimpan jerami dalam bentuk silase, peternak dapat memiliki stok pakan yang berkualitas untuk menyediakan pakan yang baik dan mencukupi untuk ternak mereka selama periode kurangnya hijauan alami.

Para peternak menyambut silase dengan antusias dan langsung memberikannya kepada ternak mereka. Meskipun hasil uji coba menunjukkan respon yang beragam dari ternak, namun mayoritas dari mereka terlihat lahap saat mengkonsumsi silase jerami padi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pakan ternak dari silase jerami padi memiliki daya tarik dan potensi sebagai pakan yang disukai oleh ternak di Desa Bandorasa Kulon. 

Keterlibatan Pak Misjah sebagai ketua BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) turut memberikan dukungan positif bagi program inovatif "Si Jupiter" ini. Beliau berharap agar program tersebut dapat dikembangkan dan berlanjut di desa Bandorasa Kulon, serta memberikan manfaat bagi para peternak bahkan setelah program KKN telah selesai. Dukungan dari pihak desa sangat penting untuk memastikan kesinambungan program ini, sehingga hasilnya dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh masyarakat setempat.

Salah satu output penting dari program "SI JUPITER" adalah pembuatan brosur gambaran umum tentang silase dan cara pembuatan silase jerami padi. Brosur ini dibagikan kepada para peternak di Desa Bandorasa Kulon, sehingga informasi mengenai manfaat silase dan cara pembuatannya dapat tersebar dengan lebih luas. Diharapkan, informasi yang disampaikan dalam brosur tersebut dapat  dimanfaatkan oleh peternak lokal, masyarakat, dan lingkungan secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun