jerami di sekitar desa dapat menjadi sumber daya yang berharga untuk meningkatkan kualitas pakan ternak. Dengan memanfaatkan teknik silase, limbah jerami dapat diubah menjadi pakan yang lebih berkualitas dan nutrisi yang lebih tinggi.Â
Pemanfaatan limbahDesa Bandorasa Kulon, yang terletak di Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, ternyata memiliki potensi yang sangat bernilai dari limbah jerami hasil pertanian. Tim KKNT IPB desa Bandorasa Kulon yang memiliki nama tim 'Bakul Cilok' melihat peluang untuk memanfaatkan limbah jerami padi secara lebih produktif. Dalam sebuah program yang diberi nama "SI JUPITER" (Silase Jerami Padi untuk Pakan Ternak), mereka menggagas solusi yang menarik untuk meningkatkan nilai nutrisi pakan ternak dan membuatnya lebih mudah dicerna oleh ternak, serta menciptakan alternatif pakan hijau selama musim kemarau.
Selain memanfaatkan limbah jerami padi, tim Bakul Cilok juga memanfaatkan mesin pencacah sampah yang telah lama tidak digunakan oleh desa untuk mencacah jerami. Jerami padi dikumpulkan dari hasil panen petani dan disiapkan melalui proses pengeringan dan pencacahan. Selanjutnya, jerami dicampur dengan bahan tambahan seperti EM4, molases, dedak padi, dan air, dan difermentasi selama 20 hari hingga menghasilkan silase jerami padi berkualitas tinggi. Bahan-bahan yang digunakan  dapat menambah tambahan nutrisi bagi pakan ternak
 Silase dapat menjadi alternatif pakan hijau yang berharga, terutama saat musim kemarau ketika hijauan alami sulit ditemukan. Dengan menyimpan jerami dalam bentuk silase, peternak dapat memiliki stok pakan yang berkualitas untuk menyediakan pakan yang baik dan mencukupi untuk ternak mereka selama periode kurangnya hijauan alami.
Para peternak menyambut silase dengan antusias dan langsung memberikannya kepada ternak mereka. Meskipun hasil uji coba menunjukkan respon yang beragam dari ternak, namun mayoritas dari mereka terlihat lahap saat mengkonsumsi silase jerami padi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pakan ternak dari silase jerami padi memiliki daya tarik dan potensi sebagai pakan yang disukai oleh ternak di Desa Bandorasa Kulon.Â
Keterlibatan Pak Misjah sebagai ketua BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) turut memberikan dukungan positif bagi program inovatif "Si Jupiter" ini. Beliau berharap agar program tersebut dapat dikembangkan dan berlanjut di desa Bandorasa Kulon, serta memberikan manfaat bagi para peternak bahkan setelah program KKN telah selesai. Dukungan dari pihak desa sangat penting untuk memastikan kesinambungan program ini, sehingga hasilnya dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh masyarakat setempat.
Salah satu output penting dari program "SI JUPITER" adalah pembuatan brosur gambaran umum tentang silase dan cara pembuatan silase jerami padi. Brosur ini dibagikan kepada para peternak di Desa Bandorasa Kulon, sehingga informasi mengenai manfaat silase dan cara pembuatannya dapat tersebar dengan lebih luas. Diharapkan, informasi yang disampaikan dalam brosur tersebut dapat  dimanfaatkan oleh peternak lokal, masyarakat, dan lingkungan secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H