Mohon tunggu...
Tantowi Winata
Tantowi Winata Mohon Tunggu... -

rakyat jelata yang mencoba mempelajari dan memahami dunia tulis menulis demi masa depan NKRI yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konvensi Capres: ‘Filter’ Internal dan Bukti Transparansi Kompetensi

1 Februari 2014   00:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KONVENSI CAPRES: ‘FILTER’ INTERNAL DAN BUKTI TRANSPARANSI KOMPETENSI

Euforia Pemilu kian memanas...

Panggung kritik semakin pedas...

Figur calon pimpinan yang tak kunjung pas menjadikan masyarakat semakin waswas...

Mau dibawa kemana bangsa ini mas...?

Pemilu semakin dekat, namun hingga saat ini rasanya belum ada figur calon kepala negara yang tepat. Seluruh partai berlomba-lomba untuk mencari sosok yang terbaik untuk dapat mewakili partainya dalam bursa pemilihan calon pemimpin republik, mulai dari kalangan pejabat, mantan militer, politikus,...bahkan raja dangdutpun tak ketinggalan. Pertanyaan yang timbul kemudian adalah... kriteria apa saja sebenarnya yang harus dimiliki oleh si kandidat, agar dapat mewakili partainya, dan menang dalam bursa pemilihan nanti?

Masing-masing partai tentu memiliki rumus yang berbeda-beda dalam mencari kandidat Capresnya. Ada yang menggunakan rumus, yang penting artis dan terkenal...! Ada juga yang menggunakan rumus, yang penting anggota dewan atau kabinet dan sering muncul di TV...! Atau bahkan mungkin ada yang menggunakan rumus, yang penting kaya dan memiliki networking yang bagus... who knows? Dan kriteria-kriteria ini biasanya hanya diketahui secara internal partai, bahkan mungkin hanya kalangan terbatas dari partai tersebut yang tahu betul tentang kriteria ini.

Semua itu pada dasarnya merupakan suatu strategi untuk memenangkan pertempuran... namun ada beberapa esensi penting yang terlupakan, yang menurut saya justru sangat vital karena menyangkut masa depan bangsa... yakni jiwa demokrasi yang transparan dan akuntabel, sebagaimana yang telah dan masih kita perjuangkan sejak masa reformasi.

Jiwa demokrasi salah satunya ditunjukkan dengan kebesaran hati untuk tidak otoriter menunjuk satu calon, namun lebih kepada persaingan yang sehat dan terbuka dari beberapa calon, melalui sebuah konvensi dengan berbasis kompetensi, sehingga yang terbaik akan muncul berdasarkan kompetisi yang sehat. Transparansi dan akuntabilitas sendiri terwujud dari pelaksanaan proses secara terbuka, diketahui oleh khalayak umum, diberitakan dan tidak ditutup-tutupi... sehingga sejak awalpun masyarakat sudah mengenal sang kandidat dan ikut menilai kapabilitas dari si kandidat tersebut...

Hal seperti ini sepertinya sepele... namun esensi dari hal tersebut merupakan perwujudan dari sistem demokrasi yang selalu kita dengung-dengungkan... Bukankah kita semua masih sepakat untuk tetap melanjutkan tatanan demokrasi bangsa ini...? Bukankah kita masih menginginkan agar anak cucu kita tetap dapat menikmati kehidupan demokrasi di negara ini...? Semoga demokrasi yang sehat tetap berkibar di negeri merah putih ini...

Salam hangat untuk semua pencinta demokrasi...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun