Mohon tunggu...
tanto utomo
tanto utomo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Peneliti, Pengabdi pada Masyarakat

Agroindustri: Penyempurna kesuksesan Pertanian!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Minyak Atsiri Jahe, Penyulingan Menggunakan Sistem Uap Tidak Langsung

29 Agustus 2018   01:58 Diperbarui: 29 Agustus 2018   02:40 1427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri yang mengekspor produknya ke pasar internasional.  Berdasarkan data statistik BPS, ekspor-impor dunia untuk  nilai ekspor minyak atsiri tahun 2015 senilai 637,4 juta US$ dan 694,7 juta US$ tahun 2016 . 

Beberapa jenis minyak atsiri Indonesia yang menjadi komoditas ekspor yaitu nilam, sereh wangi, cengkeh, jahe, pala, lada, kayu manis, cendana, melati, akar wangi, kenanga, kayu putih, dan kemukus. Jumlah presentase sebagian besar minyak atsiri Indonesia dari ekspor dunia  yaitu nilam 64%, kenanga 67%, akar wangi 26%, serai wangi 12%, pala 72%, cengkih 63%, jahe 0,4%, dan lada 0,9%.

Komoditas jahe di Indonesia mempunyai jumlah produksi mencapai 340.345.036 kg pada tahun 2016 dan Provinsi Lampung pada tahun 2017 menghasilkan jahe sebanyak 1.503.745 kg dihasilkan dari areal  125.528.575 m2 dan nilai produktivitas 1,29 kg/m2.

Jahe biasanya digunakan dalam bumbu masak sehari-hari. Selain itu, jahe memiliki banyak manfaat bagi industri-industri di beberapa bidang seperti bidang pangan, obat-obatan dan minyak atsiri. Industri pangan memanfaatkan jahe sebagai rempah-rempah, minuman dan penyedap makanan. Industri obat-obatan menggunakan jahe sebagai obat tradisional seperti obat sakit kepala, mulas,perut kembung, sakit tenggorakan, dan obat batuk.

Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya yang memaparkan tentang penyulingan miyak atsiri jahe menggunakan bahan baku sisa sortasi.  Pada saat itu, minyak atsiri jahe dihasilkan melalui proses penyulingan menggunakan proses penyulingan uap langsung.

Unit penyulingan minyak atsiri jahe yang digunakan merupakan hasil kemitraan Tim Pengabdian pada Masyarakat Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan CV Nusantara Spices melalui skim hibah pengabdian Iptek bagi Produk Unggulan Daerah (iBPUD) DRPM Dikti Tahun Anggaran 2017.

Pada Tahun 2018 ini melalui skim yang sama untuk tahun kedua, proses penyulingan minyak atsiri jahe diupayakan perbaikan melalui sistem uap tidak langsung seperti Gambar di bawah ini.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Pada saat ini, produksi minyak atsiri jahe yang telah dilakukan telah menunjukkan adanya kecenderungan lebih baik dibandingkan sistem uap langsung yang digunakan pada tahun 2017 yaitu dari nilai rendemen minyak atsiri sekitar 2,4 persen.  Minyak atsiri yang dihasilkan selama 2018 masih terus dipantau dan dalam proses pengujian mutunya di Balitro Bogor.

Semoga menginspirasi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun