Mohon tunggu...
Tanto Dikdik Arisandi
Tanto Dikdik Arisandi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang Muslim. Seorang Suami. Seorang Ayah. Seorang Pencari Jati Diri

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Adzan yang Mahal

15 April 2014   13:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:40 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indah terasa mendengar kumandang adzan di shubuh kali ini. Terdengar seperti bersahutan dari berbilang pengeras suara di berbagai surau. Seolah dari bermacam penjuru mata angin, mengajak setiap insan yang beriman untuk bersegera menghadap pada-Nya dengan segala kekhusyukannya. Indah. Sungguh indah. Namun indah yang Saya rasa kali ini bukan karena betapa merdunya adzan dilantunkan. Syahdu. Tetapi sekali lagi bukan karena begitu berseninya liuk suara pelafalannya. Biasa saja seperti adzan pada kebanyakannya. Akan tetapi terdengar indah dan syahdu oleh Saya lebih karena tiba-tiba Saya diingatkan pada rasa rindu Saya untuk mendengar suara adzan ketika dulu bekerja di Pulau Dewata, alias Bali. Di sana, kumandang adzan terasa teraaaaamat mahal. Berbilang waktu Saya menetap di pulau yang penuh keindahan itu, sedikit bilangan yang bisa Saya kumpulkan untuk menghitung terdengarnya adzan berkumandang. Bahkan ketika suatu saat Saya mendengar lantunan adzan di pinggir Danau Batur, Saya langsung menghentikan laju motor yang Saya kendarai. Mematikan mesin, untuk kemudian melepas rindu akan suara panggilan mulia dari Allah subhanahu wa ta'ala itu. Luar biasa indahnya. Apatah lagi, di hadapan Saya menghampar berjuta kubik air yang berkumpul di cekungan bernama Danau Batur dengan teramat anggunnya. Diselingi suara gemericik air yang menyapa bebatuan hitam yang bertengger di pinggiran danaunya, serta pepohonan yang setia menekuri sebagai temannya. Masya Allah. Sempurna.

Untuk kemudian bersegera mencari sumber suara mulia itu. Sebuah masjid besar di atas dataran danau.

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun