Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dan berpuluh-puluh propinsi ( waktu jaman saya sekolah ada 31 propinsi, sekarang saya tidak tahu persis ). Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan daerah lain. Ciri khas tersebut ada pula pada jenis makanan dan minuman khas suatu daerah tertentu. Salah satu yang akan saya suguhkan disini adalah minuman khas daerah Makassar. Makassar selain terkenal dengan minuman sari buah markisa yang sudah beredar ke manca negara, ada juga minuman lain yang menghangatkan lagi mengembalikan stamina yang loyo yakni sarabba. Sarabba adalah minuman khas Makassar yang terbuat dari campuran jahe, kuning telur, gula aren, santan dan merica bubuk. Sarabba cocok untuk mengusir flu, menghangatkan badan, mengeluarkan angin dari tubuh saat masuk angin, paling asik sebagai teman disaat begadang nonton bola, syukur-syukur bangun malam buat solat tahajud. Masyarakat Makassar sebagian besar mengkonsumsinya sebagai pemulih stamina karena kuning telur dipercaya sebagai pemulih stamina (jamu), penawar letih setelah seharian beraktivitas dan untuk menghangatkan badan. Kini, tangan-tangan kreatif telah mengajak kita memudahkan untuk menikmati minuman khas Makassar ini di luar kota Makassar yakni dengan menyajikannya dalam sebuah kemasan. Sarabba bubuk instant maupun berupa minuman sarabba botolan ditawarkan kepada masyarakat yang belum berkesempatan berkunjung ke Makassar. Ada yang penasaran bagaimana membuatnya, saya contekin catetan dari teman saya dibawah ini. SARABBA
- masukkan air kurang lebih 5 gelas ke dalam panci.
- masukkan 300 gram jahe yang telah dihancurkan kasar agar sari kandungannya keluar.
- tambahkan lagi gula aren atau bisa juga gula merah sebanyak 300 gram, tunggu sampai mendidih.
- jika sudah mendidih masukkan santan 150 ml (3/4 gelas) lalu kecilkan nyala api agar santannya tidak memecah.
- awal mendidih, masukkan 1 kuning telur, bisa telur ayam ataupun telur bebek. Sesuai selera kita.
Sarabba siap dinikmati, minumlah selagi hangat apalagi di sini hujan sedang deras-derasnya mengguyur atap. Lebih komplit jika ditemani dengan pisang rebus dan kue apem. Selamat mencoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H