Mohon tunggu...
Tanti Amelia
Tanti Amelia Mohon Tunggu... Ilustrator - ilustrator doodler dan blogger

ilustrator doodler dan blogger

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Anjangsana ke Purwakarta, Sensasi Seribu Taman di Dalam Kota

26 September 2022   22:04 Diperbarui: 2 Oktober 2022   18:31 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Eat the food, and digest the culture. This is the most meaningful ritual  we can offer in respect to the great pleasures of dining and culinary heritage."

Kalimat yang kukutip dari KF Seetoh itu terngiang kembali, ketika aku mengikuti sebuah acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Traveler Kompasiana (Koteka) yang berkolaborasi dengan Kompasiana Purwakarta (Warga Kota) dan didukung penuh oleh Bidang Pariwisata (Bidpar) Disporaparbud Kabupaten Purwakarta.

Subuh baru saja beranjak ketika aku sudah duduk manis di transportasi menuju halte UKI Cawang, Sabtu 24 September 2022 lalu. Teman-teman Koteka telah menanti, dan mas Ony Jamhari memimpin perjalanan kali ini,  tepat pukul 07.00 berangkat menuju ke Purwakarta.

Kali ini, tujuan utama Koteka adalah untuk mengekplorasi potensi pariwisata di Kabupaten Purwakarta. Hmm.. terbayang asyiknya menjelajah kota yang terkenal dengan kerajinan keramik dan kuliner khasnya yaitu sate Maranggi!

Rethinking Purwakarta Istimewa, Ayo Main ke Purwakarta!
Ki-ka : Kepala Suku Koteka mas Ony, Kabid Pariwisata Pak Acep Yulimulya dan mbak Mira (Dokpri)
Ki-ka : Kepala Suku Koteka mas Ony, Kabid Pariwisata Pak Acep Yulimulya dan mbak Mira (Dokpri)

Eksklusif trip kali ini, adalah hasil dari kelanjutan Zoom Koteka bulan Maret 2021 tentang Pariwisata Purwakarta Istimewa. Untuk itu, Bidpar Disporaparbud Purwakarta mengundang Koteka untuk meliput apa saja yang bisa dieksplore selama kami di Purwakarta. 

Purwakarta dikenal sebagai tempat kelahiran beberapa negarawan dan pemimpin besar asal Jawa Barat pada awal berdirinya Republik Indonesia. Pahlawan yang lahir di tempat ini salah satunya yaitu Kusumah Atmaja, Ketua Mahkamah Agung yang pertama. Purwakarta memiliki luas wilayah sebesar 971,72 kilometer dengan 17 kecamatan, sembilan kelurahan, dan 183 desa yang berdiri di wilayah tersebut.

Awalnya, Purwakarta adalah bagian dari Kabupaten Karawang sampai  tahun 1949. Pada saat itu, Kabupaten Karawang mulai dipecah menjadi dua, yakni Karawang Bagian Timur menjadi Kabupaten Purwakarta dan Karawang Barat jadi Kabupaten Karawang. Nama Purwakarta berasal dari suku kata “purwa” dan “karta” yang memiliki arti "ramai" atau "hidup".

Kami disambut oleh Kepala Bidang Pariwisata Disporaparbud Purwakarta, Bapak Acep Yulimulya. Beliau menegaskan, bahwa saat ini, pemerintah kabupaten telah berhasil menyulap Purwakarta dari tempat yang biasa saja menjadi luar biasa. Purwakarta saat ini telah dikenal masyarakat se-Indonesia bahkan ke mancanegara. Hal ini terjadi berkat pembangunan infrastruktur yang berbasis budaya!

Selain itu, pemerintah daerah Purwakarta juga bergandeng tangan erat dengan UMKM, dan berhasil menciptakan camilan khas Purwakarta saat ini dikemas apik. Penganan seperti nogat kacang, simping, bahkan jamu herbal diharapkan kelak bisa merambah pasar global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun