Oleh: Tanti Nurmalasari
Sudah menjadi umum bahwa golonganCina sudah menjadi golongan minoritas, tetapi mempunyai peranan sangat pentingdalam kehidupan perekonomian,politik,sosial,dan budaya di Indonesia. Dilihatdari segi kemampuan ekonomi golongan Cina memang lebih unggul apalagimenyangkut pemenuhan kebutuhan pokok. Dibandingkan dengan masyarakat kelasmenengah pribumi belum begitu kuat dalam sektor ekonomi modern, karnadisebabkan pejabat tinggi di Indonesia lebih senang menjalankan usaha danbekerjasama dengan etnis Cina karena dianggap lebih berpengalaman,mandiri,dancenderung ulet dalam melakukan pekerjaan. Dan pengusaha etnis Cina umumnyanetral dalam politik.Tetapi tidak di pungkiri kehadiran mereka membantu dalammeningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Banyak etnis Cina yang mulai datang ke Asia Tenggara untuk berdagang, lamakelamaan etnis Cina mulai mendominasi kegiatan perdagangan di Indonesia, karenakarakteristiknya yang dimiliki etnis Cina adalah kerja kerasnya dan kebiasaanhidup yang hemat. Mereka mampu bekerja dalam waktu yang panjang dan jarangistirahat kecuali untuk hari besar mereka. Senantiasa menghasilkan uang, sudahmenjadi kebiasaan dan kesenangan mereka.
Diranah politik, etnis Cina sudah merambah di kursi kursi pejabat denganmenunggangi partai politik, seperti Hanura dan PKB. Dan dimulai denganmelakukan dukungan materi kepada para kandidat legislatif .Bahkan, nanti bukanhanya menjabat menjadi presiden, tapi gubernur,bupati, dan walikota. Saat inisudah banyak yang menjadi pegawai negeri, karena memiliki keahlian tertentumisalnya dokter,tenaga tekhnis, dan lainnya. Rakyat sangat benci dengan KKN(Korupsi,Kolusi,Nepotisme). Tapi semuanya berawal dari kelompok Cina, yangmulai memperkenalkan “sogokdansuap” dalam mendapatkan kekuasaan ekonomi danpolitik.
Secara faktual orang-orang Cina sudah menguasasi semua Mal Mal disetiap kota diIndonesia hampir 100 persen milik orang Cina, importir barang barang kebutuhanpokok juga orang Cina, Pemilik toko,tengkulak,dan pabrik pabrik juga orangCina, media cetak dan elektronik yang besar milik orang Cina. Semua asset dansumberdaya alam Indonesia menjadi milik Cina.Lalu mau dikemanakan rakyatpribumi? Masa depan Indonesia dikendalikan dan diatur oleh boneka RRC? Itukahmakna kemerdekaan dan kedaulatan NKRI?
Ada beberapa pengusaha etnis Cina yang dapatmengembangkan usahanya sendiri hingga berkembang pesat sehingga mampu menopangperekonomian Indonesia.Tetapi kita tidak bisa menolak bahwa bisnis tidak dapatdipisahkan dari politik.
Membanjirnya tenaga kerja asing, tidak adanya pembatasan terhadap tenaga kerjaasing yang boleh diperkerjakan di Indonesia, dimana kontraktor asal negriTiongkok yang mengerjakan proyeknya di Indonesia, dan juga mengangkut danmemperkerjakan tenaga buruh kasar atau kuli. Fenomena membanjirnya tenaga kerjaCina di tanah air merupakan bagian dari bentuk kompensasi balas jasa daripenguasa, saat ini sebagai bagian dari hasil perjanjian hitam saat pemilu dulu,“ketika pemilu dulu itu tangan-tangan kaum pemodal banyak sekali memberikanjasa. Kalau dia memodali para politisi yang sedang mempunyai cita cita untukkekuasaan, tentu tidak ada makan siang yang gratisan,” ujar Fatwa (dikutip dari:RMOL.co)
Pengaruh budaya Tionghoa dalam segi kehidupansehari hari seperti makanan sudah terlihat jelas.Diantaranya adatahu,tempe,bakpao,bakwan,bakpia,lontong cap gomeh. Budaya-budaya Tionghoa jugamasuk dalam arsitektur seluruh masjid, seperti tampak dalam Bedug. Alat penandaazan itu ternyata berasal dariTiongkok.Sampai sekarang di Arab pun tidak pernahada bedug. Lalu budaya membakar petasan saat masuk bulan Ramadhan dan menjelangIdul Fitri yang asalnya dari Tiongkok. Budaya-budaya inilah yang sekarangs udahmembaur dan berakulturasi dengan budaya lokal. Kita mengenal keseniancokek,lenong,dan lain lain yang merupakan akulturasi budaya Cina dan Betawi,yang kini kemudia diklaim sebagai kesenian Betawi
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari apayang dilakukan etnis Cina dalam kehidupan perekonomian di Indonesia.Keuletan,ketekunan,dan jiwa disiplin dalam berbisnis diharapkan dapat menjadicontoh bagi kita untukmenjadi lebih baik di kemudian hari, tentunya kita perlumemilih dan memilah mana yang positif dan yang negatif, sehingga dapat menjadipenyemangat kita.
*Penulis: Mahasiswa Semester 1, Mata KuliahPengantar Ilmu Politik