Mohon tunggu...
Tan Sati
Tan Sati Mohon Tunggu... wiraswasta -

penulis dan pembaca sajak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mantra Rimba

16 Maret 2014   20:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:52 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

humbalahumbalabala humbalahumbalabala
humbalahumbalabala humbalahum
balabala humbalahum
hum balabalahum
balahumbala
balabala
hum
hm
api
api menjalarjalar
di sekeliling kami
di harihari kami
melumat ceria
menghancurkan bahagia
hmm
aum
nguap
ke surga
dilahap
api
api
terbakarlah ilalang
lenyaplah rotan
hilanglah rimba
melayanglah belantara
api
bala
humbala
api
bala
nampar kami
nyayat
bunuhi
serampangan
bagai senapan
duar
duar
duar
humbaladuar
humbalabaladuar
duar
duar
bala
bala
api
harus dihentikan
asap yang buat ngapngap
harus dihilangkan
biar jangab membunuh kami
agar tidak merajam kami
supaya hari tetap ceria
dan raga bahagia
humbala
hmm
hentikan penebangan tuan
hentikan pembakaran
yang kalian hidangkan di harihari kami
yang kalian sajikan di masamasa kami
kami ingin sehat
kami ingin bahagia
kami ingin hilangkan nestapa
karena esok juga milik kami
enyahlah kalian dengan seonggok emas yang dibawa
enyahlah kalian dengan sejuta penindasan yang terhidangkan
enyahlah
enyahlah
enyahlah!
jika tidaj
mantra humbalahumbalabala
akan kami bacakan di malammalam kalian
agar hidup kalian tersiksa
makan kalian teracun
mimpi kalian terhujamkan ke neraka
humbalahumbalabala
kami hunus perlawanan
mati kalian tuan
mati kalian
mati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun