Mohon tunggu...
Tansah Ati
Tansah Ati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Kebersamaan Keluarga Terekam di Dalam Mobil Kesayangan Toyota Rush Kami

19 Januari 2018   14:44 Diperbarui: 19 Januari 2018   14:51 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jakarta, selalu akrab dengan kemacetan dan kepadatan lalu lintasnya. Namun dibalik itu semua, karena mungkin memang sudah terbiasa saya dan keluarga bisa menyikapinya dan memilih untuk tidak ambil pusing. 

Di  tengah-tengah perjalanan menuju tempat kerja, ketika macet saya akan memilih memutar lagu-lagu favorit yang sudah tersipan di playlist. Terkadang saya berpikir banyak hal yang harus disyukuri untuk berdamai dengan Jakarta. Sampai akhirnya tiba di kantor.

Setiap pagi sebelum menuju kantor, saya harus mengantar anak saya ke sekolahnya. Tentu saja kami harus berangkat sangat pagi, tentu saja agar tidak terlambat. Jika terjebak macet, saya seringkali merasa malah justru memberikan ruang untuk saya dan anak saling berbagi. Karena membagi perhatian untuk perkerjaan dan anak saya seringkali berat sebelah.

Melalui kemacetan yang mengurung kami, setidaknya saya dan anak bisa bercengkerama membagi kisah. Mobil saya sudah seperti ruang keluarga. Ketika mengantar istri berbelanja di akhir pekan atau pergi refreshing bersama keluarga, kami biasa menghabiskan waktu di dalam mobil menikmati momen berkualitas. 

Untungnya juga dulu saya beli mobil jenis SUV yang aman dibawa ke mana saja, baik ke kantor atau liburan. Ya, mobil Toyota Rush kesayangan saya ini sudah menjadi bagian dari sejarah keluarga. Kalau ada yang mau beli pun mungkin saya tetap nggak akan jual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun