Mohon tunggu...
Fahrul Tanjung
Fahrul Tanjung Mohon Tunggu... Konsultan - Sekarang menjadi sastrawan Indonesia

Motivator muda Indonesia Penulis buku bumi Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelabu Kehidupan

2 Agustus 2020   14:48 Diperbarui: 2 Agustus 2020   14:43 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelabu kehidupan
Fahrul Tanjung

Terpaan jalan yang berliku
Menyusuri jalan demi waktu
Jarum jam terus berputar dengan gentingan itu
Tak berhenti dengan sajian tak bertuan

Hidup punya garis dengan henti
Menggambarkan diri
Tersirat jiwa kawan sampai mati
Tak gentar dengan kemewahan duniawi

Kelabu kelabu warna kehidupan sering menerpa ini
Tak berhenti dengan cacian di hadapi
Meremehkan kaum miskin di bumi
Anggapan kotor diri ini

Daya daya permainan kemewahan sudah terbukti
Dengan kata inflansi dapat mengukur ini Pertiwi
Bulshit kalau kita tak punya rasa moral wahai pemuda pemudi

Tak perlu khawatir diri
Kita tunduk dan patuh pada ilahi
Kan menunjukan jalan terbaik disini
Karena ini bumi Pertiwi
Sakral dan mistis untuk kita awam tak mengerti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun