Kelabu kehidupan
Fahrul Tanjung
Terpaan jalan yang berliku
Menyusuri jalan demi waktu
Jarum jam terus berputar dengan gentingan itu
Tak berhenti dengan sajian tak bertuan
Hidup punya garis dengan henti
Menggambarkan diri
Tersirat jiwa kawan sampai mati
Tak gentar dengan kemewahan duniawi
Kelabu kelabu warna kehidupan sering menerpa ini
Tak berhenti dengan cacian di hadapi
Meremehkan kaum miskin di bumi
Anggapan kotor diri ini
Daya daya permainan kemewahan sudah terbukti
Dengan kata inflansi dapat mengukur ini Pertiwi
Bulshit kalau kita tak punya rasa moral wahai pemuda pemudi
Tak perlu khawatir diri
Kita tunduk dan patuh pada ilahi
Kan menunjukan jalan terbaik disini
Karena ini bumi Pertiwi
Sakral dan mistis untuk kita awam tak mengerti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H