Mohon tunggu...
Fahrul Tanjung
Fahrul Tanjung Mohon Tunggu... Konsultan - Sekarang menjadi sastrawan Indonesia

Motivator muda Indonesia Penulis buku bumi Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kematian

28 Juli 2020   22:08 Diperbarui: 28 Juli 2020   22:03 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kematian
Fahrul Tanjung

Tarikan nafas menjelma dalam kata
Terhenti di kerongkongan itu lah mengakhiri
Mengingat Tuhan itu hal pasti
Kalimat talqin bersemayam dalam jasad manusiawi

Bertahap demi tahap terlewati
Akhir masa telah tiba di waktu ini
Berubah skenario tuhan itu tak mungkin diri
Kita dhoif dengan kesalahan diri

Kematian tak tau kapan ada nya insan
Dalam kotak persegi sudah perjanjian
Insan dan tuhan
Terbang jasad dalam tubuh kita tuan

Menghantarkan kepangkuan ilahi kawan
Lantas persiapan apa dalam insan
Apakah melenggang melengok kawan

Jangan acuh pada ilahi pencipta alam
Nikmat datang tak bertuan
Menghembuskan semilir angin pada insan

Kematian menghampiri kita kawan
Terbujur kaku ini raga kawan
Hisapan amal bertahan
Pengiring jalan ke pangkuan tuhan

Dunia berhenti seketika wahai insan
Ketersima dalam kematian
Hamparan alam amal menunggu wahai kawan
Persiapkan amal kita insan

Umur berakhir tak tahu insan
Menjalankan amanah tak bertuhan
Menjadi pecutan
Anggap tuhan ada dalam raga kita kawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun