BATAM - Seratusan orang mengaku pekerja mendatangi DPRD Batam. Mereka menggelar demo, mengatasnamakan Masyarakat Pekerja Peduli Batam. Salah satu tuntutannya, mereka menolak pembahasan Ranperda Ketenagakerjaan. Mereka menuntut agar dewan tidak menjadikan ranperda itu menjadi perda.
Pada aksi demonstrasi yang berlangsung, Selasa (8/11), mereka membawa spanduk berbunyi, penolakan Ranperda Naker dibahas dan disahkan menjadi Perda."Kami minta ranperda ini distop dulu. Karena banyak poinnya yang berlebihan," kata koordinator aksi, Saidina Hamzah.
Sekitar seratus demonstran ini akhirnya bubar setelah Ketua Pansus Ranperda Ketenagakerjaan Mawardi Harni berjanji untuk sampaikan tuntutan mereka pada tim pansus. "Kalau tuntutan kami tidak disahkan, kami akan mendatangkan 5000-an orang lagi untuk demo," teriak
Koordinator Aksi, Saidina Hamzah.
Dalam tuntutannya, elemen masyarakat ini meminta
DPRD Batam, tidak membuat dan mengesahkan Ranperda Ketenagakerjaan Batam. "Apabila diberlakukannnya, Ranperda ketenagakerjaan akan berakibat pada perekonomian dan berdampak pada PHK," teriak Hamzah.
Mereka juga mempertanyakan, tanggungjawab yang bisa dijalankan pihak DPRD Batam, kika mereka kehilangan pekerja. "Apa DPRD bertanggungjawab untuk menafkahi anak dan istri kami, jika kehilangan pekerjaan," sambungnya.
Karena itu, mereka dari masyarakat pekerja peduli Batam, memohon DPRD dan Pemko Batam, memperhatikan aspirasinya. Mereka meminta agar Ranperda menguntungkan semua pihak, baik pengusaha dan pekerja Batam.
"Jadi, kami minta pembahasan Ranperda Ketenagakerjaan dihentikan. Jika pernyataan sikap kami ini tidak diindahkan, kami akan tetap melakukan aksi dengan jumlah lebih besar," tegasnya.
Menanggapi pernyataan itu, Ketua Pansus Naker, Mawardi Harni, mengaku akan membahas dengan rekan-rekannya. Pada kesempatan itu, dia tidak menyampaikan sikap atau menolak tuntutan pendemo. "Akan mengkaji dan merumuskan tuntutan ini," imbuhnya sebelum meninggalkan para pendemo, yang kemudian membubarkan diri.
SPSI Tegaskan Tetap Dukung Perda Naker
Dipihak lain, tekad SPSI mendukung Ranperda Ketenagakerjaan Batam, tidak surut. SPSI diakui tetap mendukung Ranperda Naker. Sebagaimana disampaikan Ketua SPSI Batam, Syaiful Badri, demo tersebut tidak mereka ikuti. Dia juga mengaku tidak tahu soal aksi itu. Namun, pihaknya tidak bisa melarang aksi demo itu.
"Teman-teman diserikat lain juga tidak tahu massa dari mana yang demo itu. Kita tetap komitmen mendukung Ranperda Naker Batam," tegasnya.