Mohon tunggu...
Tanjung Sari Puji Rahayu
Tanjung Sari Puji Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis/Blogger

Penulis amatir yang suka menjadi pengamat bidang kebijakan publik, hukum, sosial dan politik. Penulis yang suka tantangan untuk menulis segala jenis tulisan, fiksi dan non fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semak Hati Makna Merdeka

17 Agustus 2021   11:53 Diperbarui: 17 Agustus 2021   11:55 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

76 tahun menembus masa
Jurang resesi malah semakin menganga
Wabah penyakit panjang melanda
Para pemimpin abai pada rakyatnya
Sibuk bertarung berebut tahta dan kuasa
Korupsi merajalela tanpa ada kuasa menghalanginya

Wahai pahlawanku yang mulia
Maafkan kami yang tak berdaya
Menjaga legasi indah yang kau perjuangkan dengan bertaruh tenaga, air mata, darah dan nyawa

Wahai pahlawanku yang gagah perkasa
Restui para pemuda bangsa
Yang saat ini tengah lantang bersuara
Membela rakyat kecil yang tengah menderita
Agar bangsa ini bisa berjaya
Berkuasa di tanah merdeka yang makmur dan kaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun