Mohon tunggu...
Tanius Wasini
Tanius Wasini Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa universitas kristen Satya wacana Salatiga fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan

Saya mahasiswa aktif universitas kristen Satya wacana fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan S1 student asal Papua.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Sejarah Papua Pernah Bantu Perang Dunia Kedua di Kerajaan Tidore

9 Maret 2024   13:50 Diperbarui: 9 Maret 2024   13:52 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu orang Papua yang terpandang, namanya adalah Pura Besi.

Pura Besi ini sangatlah terkenal waktu itu. Pura Besi adalah orang yang ahli dalam bidang politik, perang, perdagangan dan handal juga dalam bidang kelautan. Dia (Pura Besi) terkenal sebagai sosok pemberani, dia selalu membela sukunya dari serangan musuh/suku-suku lain

Pada suatu waktu, terjadi perang antara Kerajaan jailolo Halmahera (maluku) dan kesultanan Tidore. Dalam ketegangan perang yang akan berlangsung, kesultanan Tidore memanggil Pura Besi untuk membantu Tidore.

Karena kehebatannya, Pura Besi diminta berkoalisi dengan kesultanan Tidore untuk melawan Maluku. Peran Pura Besi yaitu membuat Armada Laut, Yaitu Kapal Perang. Alhasil berkat bantuan Pura Besi itu, kesultanan kerajaan Tidore berhasil mengalahkan kerajaan jailolo/Maluku.

Setelah jailolo berhasil dikalahkan, nama Pura Besi juga ikut membesar. Berjalannya waktu, pura besi dikawinkan dengan perempuan dari kerajaan jailolo (maluku).

Kesimpulan   

Dari sepenggal cerita sejarah di atas itu menunjukan bahwa orang Papua itu dari dulu memang hebat hanya saja orang Papua tidak diberikan ruang. Papua punya banyak cerita sejarah yang tidak ditulis, sehingga banyak cerita sejarah yang penting hilang ditelan waktu. Ditambah lagi dengan pendudukan Indonesia di atas Tanah Papua, mengakibatkan banyak penghapusan sejarah yang semestinya tetap ada dan didokumentasikan sebagai warisan buat generasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun