Mohon tunggu...
Tanius Wasini
Tanius Wasini Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa universitas kristen Satya wacana Salatiga fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan

Saya mahasiswa aktif universitas kristen Satya wacana fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan S1 student asal Papua.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar oleh Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

19 Februari 2024   14:50 Diperbarui: 19 Februari 2024   15:14 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edukasi Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar oleh Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Edukasi pertolongan pertama pada luka bakar kepada manusia/pelajar dari Papua di  kota studi Jawa Tengah Salatiga 2024
Edukasi pertolongan pertama pada luka bakar kepada manusia/pelajar dari Papua di  kota studi Jawa Tengah Salatiga 2024

Abstract Burns (Combustio) are damage to the skin and tissue that occurs as a result of exposure to heat sources such as fire, hot water or oil, electricity, chemicals and radiation. The aim of this service is to determine the level of health education in the community regarding the treatment of burn wounds. The methods used in this service were lectures, questions and answers, and discussions with 15 respondents. The data collection technique was carried out using a questionnaire (pre & post test) which was distributed directly during the initial community service where a pre test was given and at the end of the activity a post test was given. The targets set for service are Satya Wacana Christian University students outside the Faculty of Medicine and Health Sciences. The media used in this activity are leaflets and ppt. The results of filling out the questionnaire will be calculated using Excel to see a picture of the respondent's level of knowledge about first aid for burns in the student area.
keywords:burns; community service; counseling
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR Abstrak Luka bakar (Combustio) merupakan suatu kerusakan kulit dan jaringan yang terjadi akibat terkena sumber panas seperti api, air atau minyak panas, listrik, bahan kimia dan radiasi. Tujuan di dilakukannya pengabdian, untuk mengetahui tingkat pendidikan kesehatan pada
462021420@student.uksw.edu 462018101@student.uksw.edu 462021444@student.uksw.edu 462021451@student.uksw.edu 462021423@student.uksw.edu 462021412@student.uksw.edu 462021422@student.uksw.edu
2024Community Empowerment
masyarakat terkait dengan penanganan pada luka bakar. Metode yang digunakan dalam
pengabdian ini yaitu ceramah, tanya jawab, serta diskusi bersama dengan jumlah 15
responden. teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner (pre & post
test) yang dibagikan langsung saat pengabdian masyarakat awal di berikan pre test dan akhir
kegiatan diberikan post test tersebut. Target dalam pengabdian yang ditetapkan yakni
mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana diluar dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan. Media yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu leaflet dan ppt. hasil pengisian
kuesioner akan dihitung menggunakan excel untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan
responden tentang pertolongan pertama pada luka bakar dalam lingkup mahasiswa.
kata kunci: luka bakar, pengabdian masyarakat, penyuluhan
1. Pendahuluan
Luka bakar (Combustio) merupakan suatu kerusakan kulit dan jaringan yang terjadi
akibat terkena sumber panas seperti api, air atau minyak panas, listrik, bahan kimia dan
radiasi (Moenadjat, 2017). Kejadian ini dapat terjadi secara langsung maupun tidak
langsung. Data Riset Kesehatan dasar Kementerian Kesehatan tahun 2013 menyebutkan
luka bakar banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan rumah
tangga maupun tempat kerja. Sekitar lebih dari 2% kejadian luka bakar membutuhkan
pertolongan pertama. Sementara itu data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia tahun 2018 menyebutkan bahwa prevalensi luka bakar mencapai
0,7% dan menempati urutan keenam penyebab cedera tidak sengaja. Luka bakar yang
dialami kelompok usia laki-laki sebanyak 1,04% dan perempuan 1,02% (Herlianita,
Ruhyanudin, & Wahyuningsih, 2018).
Kejadian kebakaran di lingkungan masyarakat terutama sangat berisiko terjadi pada
lingkungan permukiman dengan kepadatan penduduk yang tinggi, terdapat bahan
bakar di rumah dan lainnya. Adapun dampak yang dapat dialami akibat luka bakar
seperti masalah gangguan cairan dan elektrolit tubuh, nyeri dan rasa tidak nyaman
pada area luka, sesak nafas akibat menghirup udara panas yang lama, gangguan gerak
fisik yang disebabkan oleh luka pada area persendian, infeksi pada luka, gangguan
harga diri akibat kondisi luka atau bekas luka, bahkan kematian jika tidak segera
mendapat pertolongan yang cepat dan tepat (Banapon, Soelistyowati, & Anugrahini,
2019).
Dengan adanya peran masyarakat sangat penting dalam membantu penanganan
pertama dan menentukan keselamatan korban karena masyarakat menjadi orang
pertama yang berhadapan langsung dengan korban sebelum datangnya tenaga medis.
Kebiasaan yang ditemukan di masyarakat dalam melakukan penanganan pertama luka
bakar yaitu dengan mengoleskan pasta gigi atau ramuan lainnya yang dipercaya
memberikan rasa dingin pada luka, namun justru semakin memperburuk dan
memperluas luka (Wood, et al., 2016). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat yaitu melalui edukasi kesehatan tentang
penanganan pertama kegawatan luka bakar. Program Pengabdian Masyarakat ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman berupa edukasi kesehatan masyarakat
tentang penanganan pertama kegawatan luka bakar.
2. Metode
2011Community Empowerment
Pengabdian masyarakat dilakukan pada tanggal 03 februari 2024, dengan lokasi
kontrakan Akmako. Target dalam pengabdian yang ditetapkan yakni mahasiswa
Universitas Kristen Satya Wacana diluar dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu ceramah, tanya jawab, serta
diskusi bersama dengan jumlah 15 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner (pre & post test) yang dibagikan langsung saat
pengabdian masyarakat awal di berikan pre test dan akhir kegiatan diberikan post test
tersebut. Media yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu Leaflet dan Ppt. hasil pengisian
kuesioner akan dihitung menggunakan excel untuk melihat gambaran tingkat
pengetahuan responden tentang pertolongan pertama pada luka bakar dalam lingkup
mahasiswa.
3. Hasil dan Pembahasan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri 15 orang dan dilaksanakan di salah satu
Kontrakan Putri (Akmako) Salatiga, Jawa Tengah. Kegiatan berlangsung dengan lancar
sesuai dengan rencana dengan seluruh peserta mengikuti dari awal hingga selesai.
Pengetahuan (pre test) masyarakat tentang pemahaman penangan luka bakar dapat
dilihat pada tabel berikut.
Inisial
A
B
C
D
E
F
G
H
Pre Test
0
0
20
10
40
30
0
40
Post Test
10
10
50
50
50
40
20
50
Rata-Rata
10
10
29,75
39,875
9,5
9,625
20
9,5
2012Community Empowerment
I
50
J
K
L
M
N
Total
30
40
20
50
40
26,428571
60
60
40
20
70
50
41,428571
9,375
29,625
-0,5
-0,25
19,375
9,5
14,669642
Pada tabel diatas menyatakan bahwa adanya perbedaan hasil hasil pre dan post test yang
diberikan. Sehingga dapat dilihat bahwa hasil pre test menunjukan pemahaman
masyarakat sebelum dilakukan penyuluhan yaitu 26,4% sehingga pada saat dilakukan
penyuluhan pengabdian masyarakat dan hasil yang dikumpulkan sebesar 41,4%
terbukti adanya peningkatan yang terjadi sehingga rata-rata yang diperoleh dari hasil
pre dan post test yaitu 15%.
Pengetahuan masyarakat terkait dengan edukasi kesehatan sangatlah penting sehingga
pada suatu kejadian dapat memberikan penanganan yang cepat dan tepat, sehingga
sebelum diberikannya penanganan penolong juga harus memastikan keamanan
lingkungan sekitar serta meminta bantuan pada orang sekitar dalam penanganan
(Atikah & Sudiyanto, 2020). Penolong perlu memperhatikan keadaan korban tidak
hanya luka bakarnya saja. Penolong harus mengamankan korban jauh dari sumber
panas terlebih dahulu agar tidak menimbulkan bahaya lebih lanjut pada korban dan
penolong (Febrina, 2015). Penolong menyiram area luka bakar dengan menggunakan air
bersih mengalir (bukan air es) selama minimal 5 menit. Pemberian air mengalir pada
daerah luka bakar bertujuan untuk membantu menurunkan suhu pada area luka dan
meminimalisir pelebaran luas luka bakar pada kulit (Murti, 2019). Penolong menutup
luka bakar dengan menggunakan kain kasa steril atau kain bersih dengan balutan
longgar untuk meminimalkan masuknya bakteri dan mempercepat penyembuhan luka
(Herlianita, Ruhyanudin, & Wahyuningsih, 2018).
Hasil yang diperoleh pada kegiatan pengabdian masyarakat melalui program edukasi
kesehatan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan bahwa pemberian
pendidikan kesehatan dengan metode ceramah meningkatkan pengetahuan peserta tiga
2013Community Empowerment
kali lipat dari pengetahuan sebelumnya (Laily & Naviati, 2019). Selain itu, pengabdian kesehatan yang dilakukan oleh Kustanti & Widyarani juga membuktikan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama kegawatan luka bakar di lingkungan rumah tangga (Kustanti & Widyarani, 2023). 3.1 kegiatan pengabdian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun