Sejarah Papua di tutupi oleh pemerintah orang Indonesia pada sejak Papua masuk di Indonesia sampai saat ini.
Jika kita berbicara mengenai Papua tentunya kita mengetahui mengenai kekayaan alam seperti emas perak bijih besi hingga mineral di tanah Papua tak hanya itu meski berada di kawasan tropis serta dekat dengan garis khatulistiwa ternyata Papua memiliki tumpukan salju yang berada di puncak cartenz atau yang kini menjadi puncak Jayawijaya bahkan Papua juga memiliki beberapa destinasi wisata yang sangat indah salah satunya yakni raja Ampat wisata alam yang membuat banyak orang-orang dari penjuru dunia datang ke Papua namun beberapa hal yang pasti Papua bukan hanya mengenai keindahan serta kekayaan alamnya ia yang dihuni berbagai suku-suku ini mempunyai kisah perjalanan yang panjang yang diwarnai dengan konflik serta perjuangan yang sangat rumit meski orang-orang Eropa mengenal Papua sebagai Pulau emas karena kekayaan alamnya ironisnya karena kekayaan alam ini justru membuat rakyat Papua sengsara dan hidup di bawah penjajahan selama ratusan tahun bahkan sebagian orang mengatakan hingga kini inilah kisah perjuangan panjang rakyat Papua dari masa ke masa yang hidup di bawah cengkraman penjajahan yang bahkan berimbas hingga kini lantas mengapa hal ini terjadi apa yang membuat para penjajah itu tergiur dan bagaimana kronik sejarah kolonialisme serta penjajahan imperialisme di bumi Papua penjelasan ini adalah episode pertama mengenai sejarah singkat Papua hubungan antara Papua dan kesultanan Tidore sangat erat terdapat kisah heroisme perjuangan orang Papua dengan kesultanan Tidore alkisah ada seorang yang bernama kura besi ia sangat terkenal di bumi Papua besi ini ahli dalam bidang politik militer perdagangan dan kelautan bahkan ia terkenal sebagai sosok pembela bangsa dari serangan suku-suku lain lebih dari itu karena kehebatannya sang gula besi beralisi dengan kerajaan Maluku melalui hubungan perkawinan Papua dan Maluku pada suatu waktu terjadi konflik antara Kerajaan jailolo Halmahera dan kesultanan Tidore alhasil kesultanan Tidore pun meminta bantuan kepada pura besi untuk membuat Armada perang walhasil berkat bantuan itu kerajaan Tidore berhasil mengalahkan kerajaan jailolo sebagai imbalannya gula besi dinikahkan dengan Putri raja bernama bukit taiba dan dengan itu pula besi diperintahkan untuk menjadi raja di wilayah raja Ampat ini adalah salah satu kisah legenda yang terkenal di bumi Papua yang dikisahkan turun temurun agar warga Papua mengenang keterikatan mereka dengan kesultanan Tidore sejak dulu orang-orang Papua dikenal sebagai orang yang menjunjung sikap primordialisme atau dengan kata lain orang yang sangat menjunjung tinggi sukunya sekalipun hal ini tidak berlaku bagi orang Papua di wilayah pesisir pantai alih-alih hidup damai berdampingan hal ini justru mengakibatkan konflik antar suku pedalaman dari masa ke masa orang-orang Papua yang mempunyai 255 suku ini kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani dengan sistem ladang ikan dan pemburu babi dalam catatan sejarah Papua bukanlah bangsa yang berdiri sendiri ia berada di bawah kekuasaan Kerajaan dari masa ke masa pada abad ke-12 misalnya Papua menjadi salah satu wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit barulah pada abad ke-15 Papua berada di bawah kekuasaan kesultanan Tidore maka dari itu sangat wajar jika nama Papua ini berasal dari bahasa Tidore Papua yang berarti tidak bergandengan karena tanah Papua yang berada di pesisir Utara Nusantara ini merupakan wilayah yang berada di dataran tinggi dan terpisah jauh dari kesultanan Tidore banyak orang-orang Eropa menyebut Papua sebagai Pulau emas barulah saat para pelaut Spanyol sehingga di Papua mereka menamakan Papua dengan nama Nugini karena mereka melihat ciri-ciri orang-orang Papua berkulit hitam dan berambut keriting yang mana hal ini hampir sama dengan orang-orang Afrika di dunia maka dari itu sangat wajar jika nama Papua nantinya juga dikenal sebagai seperti halnya wilayah lain di nusantara di masa kerajaan tidore itu my papua juga menjadi incaran orang-orang eropa mereka terpikat oleh sesuatu yang ada di tanah papuapemerintah belanda meninggalkan benteng nya nyatakan suka atau tidak suka dan untuk sementara waktu ubah malÂ
Penulis oleh Anak negeri west Papua malainesia.
Tanius wasini . mahasiswa universitas kristen Satya wacana.
