Syukur, Sungguh
Aku lantunkan syukur yang sungguh-sungguh
Yang lahir dari dendam mengakar tak sudah-sudah
Dari ruh-ruh terlampau lelah melepuh dalam jenuh
Dari yang telah [terjatuh, terbunuh]
Dari bisik yang tak henti-henti menangisi selepas subuh
Dari kumpulan setan yang kian [bertambah, bertumbuh]
Dari air yang beriak riuk dalam keruh
Aku ucapkan terimakasih pada para dewa dewi pribumi
Pada mereka yang peduli
Pada mereka yang mengasihi
Pada mereka yang memberi, memberi, dan memberi
Pada mereka yang [dahulu, kini, akan] hadirÂ
Pada mereka yang telah usai dan pergi
Baik di bumi, baik di alam surgawi
Begitu pula pada ilahi
Serta ribuan doa doa yang menyertai
Sungguh, aku lantunkan syukur
[Jakarta, 20/07/24]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H