Kebutuhan pasar terhadap kedelai cenderung mengalami peningkatan seiring dengan adanya peningkatan jumlah penduduk yang terjadi setiap tahun, namun sangat disayangkan produksi dari kedelai lokal belum mampu untuk memenuhi kebutuhan kedelai di pasar.Â
Produktifitas tanaman kedelai lokal yang rendah ditambah dengan semakin banyaknya petani yang beralih ke komoditas lain yang dianggap lebih menguntungkan menjadi salah satu penyebab sulitnya pemenuhan permintaan kedelai di pasar.Â
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya pemenuhan kebutuhan kedelai tersebut yaitu dengan dikeluarkannya kebijakan impor kedelai, bahkan semakin lama kedelai lokal mengalami penurunan daya saing akibat adanya kedelai impor yang semakin membanjiri pasar.
Dinas Pertanian Grobogan yang melihat hal tersebut sebagai sebuah masalah besar yang harus dihadapi kemudian memberikan solusi dengan dihadirkannya kedelai lokal varietas grobogan yang dinilai lebih baik dari varietas lain bahkan lebih baik dari kedelai impor.Â
Jika pada umumnya kedelai lokal memiliki tingkat produktifitas antara 1,4 ton/ha -- 1,6 ton/ha, kedelai lokal varietas Grobogan mampu memiliki kemampuan produktifitas mencapai 2,2 ton/ha.
Kedelai Varietas Grobogan memiliki ciri-ciri bulir kedelai yang lebih besar dibandingkan dengan kedelai impor maupun kedelai lokal lain, bewarna kuning muda, dan tidak mudah pecah.Â
Kedelai Varietas Grobogan merupakan kedelai Non GMO atau Non Genetically Modified Organism atau kedelai yang dihasilkan bukan dari hasil rekayasa genetik, berbeda dengan kedelai impor yang pada umumnya merupakan kedelai GMO atau hasil dari rekayasa genetik.
Kedelai Varietas Grobogan ditanam dengan menggunakan jarak tanam 15 35 Cm, dengan jumlah biji dalam setiap lubang yaitu dua biji, pupuk yang digunakan diantaranya pupuk organik, ponska, urea, POC, PGPR, tanaman kedelai ini dapat dipanen pada usia antara 76-80 hari setelah tanam.
Meskipun dengan berbagai kelebihan yang dimiliki oleh kedelai Varietas Grobogan, kedelai lokal ini masih belum dapat berkembang dengan baik di pasar dibandingkan dengan kedelai impor mengingat harga jual yang cenderung lebih mahal dibandingkan dengan kedelai impor.