Mohon tunggu...
Tania Yulianisa
Tania Yulianisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka membaca memiliki kepribadian pendiam dan sedikit emosional menyukai konten yang menyuguhkan beberapa informasi ter-update atau menggugah emosi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gerakan Feminisme Dalam Melawan Budaya Patriarki Di Indonesia

11 Desember 2024   21:38 Diperbarui: 11 Desember 2024   21:38 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan sosial yang memiliki tujuan dalam mencapai kesetaraan gender terutama dalam hak, kesempatan dan perlakuan biasa disebut dengan gerakan feminisme. Gerakan Feminisme ini biasanya disebabkan karena adanya ketimpangan dan diskriminasi terhadap wanita dalam kehidupan bersosial. Tujuan dari adanya gerakan ini ialah menciptakan adanya kesetaraan antara perempuan dan laki-laki demi menciptakan lingkungan yang adil.

Wartiningsih, 2014, Perlawanan yang dilakukan dalam rangka melawan budaya patriarki salah satunya dengan mendukung dan mengkampanyekan paham feminisme. Feminisme sendiri merupakan paham dan gerakan yang dipelopori kaum perempuan dalam rangka menggugat budaya patriarki dan mencari keadilan bagi kaum perempuan. Paham ini berasal dari Amerika Serikat yang pada mulanya bahkan hingga saat ini beberapa kelompok menganggap kehadiran feminime tidak sesuai dengan budaya Indonesia meskipun telah disesuaikan dengan konteks sosial dan budaya Indonesia supaya dapat diterima masyarakat.

Sementara paham Budaya Patriarki sendiri berisikan bahwa Laki-laki merupakan pemegang kekuasaan utama dimana pemikiran dan perintahnya adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat, hal ini menyebabkan laki-laki menjadi pihak yang mendominasi.

Menurut Rokhmansyah, 2016, Budaya patriarki menempatkan kaum laki- laki sebagai penguasa tunggal dan sentral atas segala-galanya sehingga menjadikan laki-laki dan pandangannya sebagai landasan norma. Hal inilah yang memicu penindasan kepada kaum perempuan yang mana dalam budaya patriarki selalu berada di posisi kesekian setelah laki-laki.

Gerakan Feminisme dalam melawan budaya patriarki di era modern dilakukan dengan menggunakan media massa. Di Indonesia sudah banyak tersebar gerakan feminisme demi melawan budaya patriarki, seperti contoh, di Instagram sudah dapat ditemui akun gerakan feminisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun