Mohon tunggu...
Tania Putri Laraswati
Tania Putri Laraswati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya

Saya merupakan mahasiswa yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Menghindari Perilaku Konsumtif Mahasiswa Menggunakan Pinjaman Online

16 Mei 2024   21:51 Diperbarui: 16 Mei 2024   21:54 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa konsumtif dan pengguna pinjaman online (sumber: https://www.istockphoto.com)

     Tanpa kita sadari di era modern saat ini yang serba canggih, telah membawa perubahan sikap dan perilaku individu tidak terkecuali pola konsumsi mahasiswa yang mengikuti perkembangan teknologi. Terpenuhinya kebutuhan ternyata masih belum cukup untuk memuaskan mahasiswa karena kebutuhan hidup yang semakin hari meningkat, yang mengakibatkan kesejahteraan individu tidak hanya diukur berdasarkan kebutuhan primer, tetapi juga perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif adalah kecenderungan mahasiswa membeli atau mengkonsumsi suatu barang yang kurang diperlukan secara berlebihan atas dasar keinginan serta kepuasan saja tanpa mementingkan kebutuhan dan nilai kegunaan barang (Lutfiah dkk, 2022). Salah satu pemenuhan kebutuhan mahasiswa itu secara online, bagi mahasiswa hal tersebut lebih mudah dan cepat untuk membeli sehingga mendorong mereka mencari sumber dana untuk memenuhi kebutuhan. Salah satu sumber dana yakni melalui pinjaman online.

     Pinjaman online merupakan hasil teknologi yang semakin berkembang untuk mendukung perekonomian nasional dan memberikan layanan keuangan kepada masyarakat lokal, atau lebih dikenal dengan istilah financial technology (fintech). Fintech merupakan sektor keuangan yang telah berinovasi untuk memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi keuangan. Hasil dari inovasi teknologi tersebut telah memberikan dampak pada meluasnya pinjaman online yang tidak hanya menggiurkan kelompok dewasa, tetapi juga mahasiswa karena persyaratan yang mudah dan tidak membutuhkan waktu lama, sehingga mahasiswa tidak terlalu memperhitungkan risiko yang ada, tetapi lebih pada rasa saling percaya dan keberanian. Hal tersebut juga mendukung pernyataan sebelumnya, dimana tingkat kebutuhan mahasiswa meningkat karena kemudahan transaksi yang disebabkan teknologi yang pada akhirnya meningkatkan minat menggunakan layanan pinjaman online. Ini karena secara umum mahasiswa belum memiliki pekerjaan yang menjanjikan untuk menunjang kemampuan finansial dan gaya hidupnya.

     Kemudahan pengunaan pinjaman online dimudahkan juga dalam melakukan kegiatan belanja online yang saat ini semakin berkembang. Di era tren sekarang belanja online sudah menjadi gaya hidup kalangan anak muda terutama mahasiswa menggunakan uang tanpa pertimbangan. Pinjaman online yang diberikan dengan limit yang cukup besar dan tidak perlu membayar saat itu, memungkinkan mahasiswa untuk berbelanja barang lebih banyak. Namun, Hal tersebut juga yang nantinya membuat mahasiswa pengguna belanja online pada pengguna pinjaman online akan mengalami kesusahan dalam menentukan kebutuhan mereka. Karena mahasiswa harus mengatur prioritas penggunaan uang pinjaman untuk membayar kembali hutang dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

     Berbagai kemudahan yang ditawarkan pinjaman online ternyata ada dampak lain jika tidak bijak dalam pemilihan yakni pinjaman online yang illegal. Pinjaman online illegal sangat membahayakan karena ada peluang data yang diberikan mahasiswa disalahgunakan, memiliki tingkat suku bunga yang cenderung lebih tinggi, tenor cicilan yang lebih ringkas, ancaman dan pencemaran nama baik, serta biaya administrasi tidak transparan. Alhasil para nasabah yakni mahasiswa berisiko harus membayar hutang lebih besar dari kesepakatan awal dimana mereka juga harus membayar biaya denda keterlambatan dan denda lainnya yang notabene tidak masuk akal.

Beberapa Langkah yang dapat mahasiswa terapkan dalam menghindari menggunakan pinjaman online dengan bijak,

1. Evaluasi Pengeluaran dan Kebiasaan Belanja
Mahasiswa harus memiliki daftar kebutuhan bulanan yang realistis dan jujur. Potong pengeluaran yang sekiranya hanya kepuasaan mata yang hanya mengikuti era tren sekarang. Evaluasi tersebut berguna agar membantu menyadari kebutuhan yang lebih penting dan pengalokasian lebih bijak agar tidak mencari sumber dana buruk.

2. Latih Diri dalam Menahan Diri dan Mengontrol Hasrat Konsumtif
Pentingnya Mahasiswa dalam menahan diri untuk tidak membeli barang yang berada di luar daftar kebutuhan yang penting. Hal tersebut berguna dalam mengelola keuangan dengan bijak, pertimbangkan dengan matang apakah barang tersebut benar-benar diperlukan ataupun hanya dasar keinginan serta kepuasan semata era tren sekarang, tanpa mementingkan kebutuhan dan nilai kegunaan barang.

3. Bijak dalam pemilihan sumber dana untuk memenuhi kebutuhan
Teknologi yang semakin maju dimana era tren sekarang yang terkadang mengantarkan mahasiswa kepada kepuasaan semata selain kebutuhan primer dalam memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut membuat mahasiswa mencari sumber dana untuk mendapatkannya salah satu adalah media online yakni pinjaman online yang persyaratannya lebih mudah dan cepat. Namun, Ketika tidak bijak dalam penggunaan dan memahami persyaratan serta memilih pinjaman online yang illegal tidak terdaftar OJK (Otoritas Jasa Keuangan) maka hal buruk akan terjadi. Apabila memungkinkan untuk menghindari pinjaman online maka itu jalan terbaik, namun bila terpaksa sebaiknya lakukan dengan bijak.

4. Tingkatkan Kesadaran Finansial
Meningkatkan kesadaran finansial bagi mahasiswa adalah Langkah kunci dalam mengindari gaya hidup konsumtif dalam penggunaan pinjaman online. Dengan pemahaman lebih baik keuangan dalam pemenuhan kebutuhan, mahasiswa akan mampu membuat Keputusan bijak, cerdas dan berkelanjutan.

Dengan adanya langkah di atas yang berguna bagi mahasiswa dalam menghindari perilaku konsumtif pada penggunaan pinjaman online dan tentunya meningkatkan kesadaran akan pentingnya implementasi keuangan dengan bijak di era teknologi yang semakin canggih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun