Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, serta berusaha melihat dunia dari perspektif mereka. Salah satu tokoh psikologi yang banyak mengembangkan teori tentang empati adalah Martin Hoffman. Hoffman memandang empati bukan sekadar respons emosional, tetapi juga sebagai fondasi penting dalam hubungan sosial dan perkembangan moral manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep-konsep dasar dari teori empati Martin Hoffman, serta bagaimana teori ini mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain.
* Apa Itu Empati Menurut Martin Hoffman?
Martin Hoffman, seorang psikolog perkembangan, mengemukakan bahwa empati adalah kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain, bahkan hingga mengidentifikasi dengan perasaan mereka. Hoffman membedakan empat jenis empati, yang menurutnya berkembang seiring usia dan pengalaman individu:
1. Empati Emosional (Emotional Empathy)
Empati emosional adalah kemampuan untuk merasakan emosi orang lain. Ini adalah bentuk dasar empati, yang dapat dilihat pada anak-anak yang merasakan kesedihan ketika melihat orang lain menangis.
2. Empati Kognitif (Cognitive Empathy)
Berbeda dengan empati emosional, empati kognitif melibatkan pemahaman yang lebih dalam terhadap perasaan orang lain. Ini adalah kemampuan untuk mengetahui apa yang dirasakan oleh orang lain tanpa perlu merasakannya secara langsung.
3. Empati Simpatik (Sympathetic Empathy)
Empati simpatik melibatkan pengertian dan keinginan untuk membantu orang yang sedang kesulitan. Ini sering kali muncul sebagai dorongan untuk memberikan dukungan atau mengurangi penderitaan orang lain.
4. Empati Moral (Moral Empathy)
Empati moral berkaitan dengan pertimbangan etis dan keinginan untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang kita anut, terutama ketika kita melihat orang lain terjerumus dalam situasi yang tidak adil.