Mohon tunggu...
Sosbud

Larung Saji, Situs Budaya yang Mendunia

31 Desember 2018   08:41 Diperbarui: 31 Desember 2018   09:16 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh : Santy Oktavia Wulandari

Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam budaya. Budaya-budaya yang dicipta oleh nenek moyang kita, yang memiliki banyak kepercayaan-kepercayaan terhadap hal yang tabu atau tidak masuk akal. Kepercayaan tersebut tetap dipertahankan sampai saat ini karena menurut mereka apabila kepercayaan itu diindahkan maka akan mendatangkan bencana atau musibah yang menimpa daerah atau kehidupan di daerah mereka.

Jawa, salah satu daerah yang paling banyak terdapat budaya-budaya, terutamanya Jawa Timur. Banyak budaya yang berkembang di Jawa Timur, ada wayang, tari, ludruk, ketoprak, reog, bersih desa, bersih laut, mitoni, pendhak 1, pendhak 2, larung saji. Salah satu budaya yang terkenal yaitu larung saji yang bisa ditemui di daerah Ponorogo, Magetan, Tulungagung dan sekitarnya.

Larung saji berkembang dari mitos atau kepercayaan orang-orang terdahulu yang ingin mempersembahkan hasil-hasil bumi atau sesajen untuk para arwah leluhur yang telah gugur mendahului kita, sekaligus sebagai ucapan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan hasil alam yang melimpah di kehidupan kita. Larung saji biasanya diadakan di sebuah telaga alam atau buatan yang ada di daerah tersebut.

Larung saji kini telah dijadikan destinasi wisata yang mendunia. Bagaimana tidak ? larung saji telah dimasukkan ke dalam nominasi wisata sebagai destinasi wisata atau pesona Indonesia oleh pemerintah kebudayaan dan pariwisata. Setiap memasuki bulan sura, masyarakat sangat antusias untuk menyambut dan menikmati acara larung saji ini.

Banyak pihak yang diuntungkan dengan adanya acara larung saji, yang pertama, dari masyarakat setempat yang rata-rata berprofesi sebagai penjual yang menjual barang dagangannya di tempat tersebut dan kebanyakan laris karena hanya di tempat itu yang menjual berbagai pernak-pernik khas daerah itu. Kedua, dari pemerintah kabupaten , yang tentunga menambah pemasukan ekonomi dari pengunjung-pengunjung luar kota atau luar negeri yang ikut menikmati acara larung saji di daerah-daerah tersebut.

Budaya larung saji, juga sudah mendunia. Melaju menjadi budaya yang khas di indonesia. Bisa jadi perbedaan dan perkenalan Indonesia dengan negara lainnya. Karena hanya di Indonesia yang memiliki budaya tersebut, maka kita sebagai generasi penerus harus bisa dan berupaya untuk melestarikan budaya tersebut.

Karena dampak globalisasi dari negara lain juga senantiasa merajalela maka kita harus menjaga dan melestarikan budaya tersebut. Apa upaya yang bisa kita lakukan untuk menjaganya ? 1) kita bisa ikut menonton prosesi larung saji, 2)  kita bisa ikut berpartisipasi menjadi pemeran di dalam prosesi larung saji, 3) kita bisa memperkenalkan kepada adik-adik, teman-teman, atau orang asing tentang budaya larung saji, 4) kita bisa ikut mempelajari dan memahami budaya larung saji.

Apabila kita bisa menjaga dan melestarikan budaya yang kita miliki. Negara kita akan memiliki ciri khas atau karakteristik yang akan membedakan dengan budaya di negara lain, sehingga kita tidak mudah ikut-ikut dan terpengaruh oleh budaya-budaya orang lain atau mudah meniru budaya orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun