Fenomena "Cashless Society" yang menjadi kebiasaan baru pada Generasi Milenial
Semenjak masa purbakala manusia telah mengenal sistem membayar yang dimulai dengan cara yang paling sederhana yaitu bertukar barang dengan barang yang mereka butuhkan atau dikenal dengan barter.
Pada perkembangannya manusia mulai mencari inovasi baru dalam membayar dengan menciptakan alat pembayaran.Manusia tentu saja mulai melihat bahwa alat pembayaran adalah hal yang sama berharganya dengan barang yang didapat.
Oleh sebab itu muncullah jenis uang dimulai dari jenis logam,perak bahkan emas yang tentu saja dilakukan untuk pembayaran barang dengan berbagai jenis uangnya.Untuk membedakan logam,perak dan emas yang biasa dengan yang berfungsi sebagai alat tukar,manusia mulai mencetak dengan tujuan memudahkan transaksi.
Semakin maju zaman manusia mulai mencetak alat transaksi dalam bentuk uang kertas.Namun tentu saja peradaban tidak berhenti disitu,kemajuan jaman berkembang dengan sangat pesat dimana internet dan berbagai jenis inovasi yang mendorong adanya teknologi.
Teknologi menjadi salah satu media informasi dan komunikasi yang amat strategis dan penting dihampir seluruh bagian di dunia.Internet menjadi wadah untuk manusia dalam mencari dan menemukan apa informasi dan solusi yang mereka butuhkan.
Contohnya muncul banyak perusahaan start up yang memulai bisnis dengan menggunakan internet sebagai bahan bakar utama industry tersebut berjalan.
Pada Sektor ekonomi tentu saja internet menjadi bidang yang terdampak dengan segala inovasi yang baru yang melahirkan peradaban ekonomi digital.Ekonomi digital lahir karena adanya pengetahuan yang terus dikembangkan dan diusahakan untuk direalisasikan pada masyarakat.Ekonomi digital yang muncul dapat dilihat dari bentuk pembayaran dengan sistem berbasis online. Sistem konvensional seperti uang tunai dan cek mulai mengalami kemunduran.Â
Bernardo Batiz Lazo,Thomas Haigh dan David L.Stearns (2013) mengatakan bahwa pembayaran elektronik akan mengurangi biaya pada proses pengiriman uang dimasa sebelumnya,dimana dengan  mode transaksi digital segalanya lebih cepat dan instan.Pada 2020 dunia dihadapkan dengan virus Covid-19.
Jenis virus ini dinyatakan menular apabila adanya kontak langsung dengan orang lain.Maka dari itu kegiatan ekonomi yang erat dengan kegiatan sosial memiliki intensitas paling tinggi akan kontak langsung.Berdasarkan bukti ilmiah,penularan Covid-19 dapat terjadi melalui droplet.Jadi,orang yang memiliki peluang lebih tinggi tertular virus ini adalah orang yang memiliki kontak fisik ataupun berada dekat dengan pasien Covid-19 (Susilo et al.,2020).
Situaso yang secara mendadak ini membuat masyarakat membatasi diri dan mengurangi kontak fisik dengan orang lain.Himbauan yang muncul mulai menekankan untuk masyarakat beralih dari pembayaran tunai ke non tunai bahkan menerapkan gaya hidup cashless.
Penelitian menunjukkan bahwa virus Corona dapat bertahan hidup pada kertas tisu selama 3 jam,kayu dan kain selama 2-3 hari,uang kertas selama 4 hari,serta plastic dan stainless steel selama 7 hari.Oleh karena itu,dapat disimpulkan bahwa penggunaan uang kertas di masa pandemi memberikan resiko lebih besar terinfeksi virus Covid-19 (Woodward & Gal,2020).