Partai Golongan Karya mendorong duet antara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat kembali untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Hal itu diberitahukan oleh Sekretaris Jenderal Partai GolkarIdrus Marham.Menurut Idrus duet Ahok-Djarot dalam memimpin DKI Jakarta sudah pas.Idrus pun menyarankan Ahok yang maju sebagai Cagub petahana pada Pilgub 2017mempertahankan 'hubungan' itu.
"kalau boleh kami menyarankan ya atas nama DPP partai Golkar menyarankanagar pasangan yang sudah harmonis, pasangan yang sudah bersinergi, pasanganyang sudah memiliki kinerja baik dan ada prestasinya. Itu seyogyanya itulahyang dilanjutkan. Berarti Ahok dengan Djarot," kata Idrus di DPP Golkar,Jalan Anggrek Neily, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (1/9/2016).
Adanya dukungan dari PDIP yang akan bergabung dengan Golkar,untuk mendukung ahok dan djarot hal ini dikomfrimasikan oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan,Hasto Kristiyanto. Idrus telah mempunyai firasat bahwa pasangan Ahok-Djarot akan terwujud pada pemilihan Gubernur DKI 2017. Meski demikian, dia mengaku menggan campur tangan dalam proses pemilih Cawagub DKI Jakarta.
Dikarnakan elektabilitas Ahok yang semakin melambung menjadi alasan mengapa PDIP memilih untuk menjadi pendukung Ahok. Karna adanya dukunfan daro PDIP duet Ahok dan Djorat menjadi tidak tertandingi,alasannya:
1. Hasil survei internal yang telah dikantongi oleh Megawati,karena Megawati yakin bahwa calon Gubernur DKI Jakarta yang masih diinginkan masyarakat adalah Ahok.
2. Isu-isu yang berkembang satu atau sampai dua hari terakhir ini.tidak hadirnya Heru dimaknai sebagai sinyal bajwa Heru sudah tau akhir dari spak-terjang politik Ahok.
3. Adanya dukungan dari PDIP yang sangan membantu.
"Kita kembali serahkan pada Ahok, tapi firasat politik saya mengatakansemuanya akan lancar. Firasat politik, saya tidak mengatakan deal," ujarIdrus.
 "Pasangan yang sudah ada cukup menjanjikan kenapa tidak," sambungnya.
 Golkar menggelar rapat internal membahas persiapan pilkada serentak 2017. Adabeberapa daerah yang dibahas salah satunya DKI Jakarta. "Tadi itu yang kita tetapkan tentu semuanya, tapi ada yang nomer satu danada yang nomer dua. Lebih banyak nomer satu yang kita calonkan. Sekitar 80-an.Lebih banyak nomor satunya. Tapi wakilnya, misalkan Banten wakil, ada jugadaerah lain," ujar Idrus.
Nama Mahasiswa: Tania Apriliani
NIM: 07031381520111