Pada Senin, 13 November 2023 sebagai bentuk aksi nyata dalam mengantisipasi dan merespon hasil survei yang telah dilakukan Museum Musik Indonesia (MMI) terkait kurang mengenalnya anak-anak di Kota Malang terhadap lagu daerah, mahasiswa dari kelompok 3, Prodi Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Malang (UM) melakukan kegiatan sosialisasi yang menyasar pada anak-anak sekolah dasar. Kegiatan yang dilakukan ini berada di SDN Karangbesuki 3. Aksi ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Praksis Sosial oleh Ibu Fatiya Rosyida, S.Pd, M.Pd. sebagai dosen pengampunya. Kelompok ini terdiri dari empat mahasiswa yakni Zahrofi Alifarhan Adipranata, Daimatur Rofi'ah, Nur Hanifah Al Fadhilah, dan Tania Ajeng Prassasya.
Dalam aksi yang dilakukan, mahasiswa sangat antusias untuk mengenalkan lagu-lagu daerah kepada kurang lebih 30 siswa SD kelas 4 di sekolah tersebut. Mahasiswa melangsungkan kegiatan yang interaktif dengan melibatkan siswa-siswi kelas 4 untuk menarik minat dan meningkatkan pemahaman mereka mengenai lagu-lagu daerah di Indonesia.
Sebagai ketua kelompok dari kegiatan ini, Zahrofi Alifarhan pada Senin (13/11/2023) menyampaikan "Dikarenakan efek globalisasi ini membuat masuknya budaya-budaya asing menjadi semakin mudah, apalagi tentang lagu-lagu luar negeri yang banyak beredar di sosial media. Maka dengan dilakukannya sosialisasi tentang lagu-lagu daerah ini harapan saya adalah anak-anak SD dapat tertarik dan mengerti tentang lagu daerah kita dan dapat lebih mencintai tanah air kita ini."
Dalam sosialisasi yang dilakukan, mahasiswa membuka materi dengan memutarkan sebuah video medley lagu-lagu daerah dari Sabang hingga Merauke sebagai bahan stimulus. Pemutaran video ini mendapatkan respon yang positif dari siswa-siswi kelas 4 dengan mereka ikut menyanyikan beberapa bait lagu daerah yang diketahui.Â
Sebelum masuk pada topik utama yakni lagu daerah, Dhila melemparkan sebuah pertanyaan pada siswa kelas "Apa kalian tau kebudayaan itu apa?" kemudian disambut dengan antusias oleh siswa siswi kelas dengan mengangkat tangan berebut untuk menjawab.
"Kebudayaan daerah atau kebudayaan lokal adalah cara unik orang-orang di suatu tempat dalam menjalani hidup mereka, seperti makananan khas, pakaian, dan tradisi yang hanya ada di daerah itu." imbuh Dhila.
Selanjutnya dalam presentasi, mahasiswa tidak hanya menyampaikan lagu-lagu daerah namun juga tarian, rumah adat, makanan, dan alat musik daerah agar pemahaman yang diterima siswa tidak hanya sekedar lagu daerah. Pemahaman tentang berbagai jenis budaya daerah ini ditujukan agar anak-anak dapat ikut serta berperan aktif dalam memelihara dan melestarikan warisan budaya bangsa. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga kekayaan budaya Indonesia agar tetap lestari dan berkembang.
Memasuki topik utama yakni lagu daerah, Tania menerangkan "Lagu daerah adalah musik yang diciptakan atau dinyanyikan oleh masyarakat di suatu daerah tertentu yang mencerminkan kebudayaan, tradisi, dan cerita dari tempat asalnya."
Kemudian kegiatan berlanjut dengan melakukan kuis berhadiah. Mahasiswa dengan bantuan media audiovisual yakni tampilan slide PPT pada proyektor menampilkan beberapa judul lagu daerah dan siswa diminta untuk menebak asal lagu serta menyanyikan lagu daerah terkait. Kegiatan kuis ini dipimpin oleh Daimatur.