Mohon tunggu...
intania sahara
intania sahara Mohon Tunggu... Freelancer - Intania Sahara

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyapa Rinjani

7 Juli 2017   12:06 Diperbarui: 9 Juli 2017   01:57 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

6 Hari, 3726 Meters Above Sea Level, 8 Kawan Baru

Seruput kopi hangat pukul dua pagi menemani saya menuju Bandara Soekarno Hatta, Hari yang ditunggu - tunggupun akhirnya datang, Kala itu senyuman dan jabat tangan menjadi awal pertemuan kami..

9 Karier telah siap untuk dimasukan kedalam bagasi kabin pesawat, begitu juga semangat kami ber 9 yang telah mempersiapkan diri untuk mendaki bareng..

Di dalam perjalanan kami memilih untuk beristirahat, Ditengah perjalanan saya terbangun, mendapati teman -teman yang masih terlelap tertidur, saya membuka jendela disebelah kanan saya. Saya tersenyum melihat pemandangan yang berada tepat di depan saya. Terlihat sebuah gunung dari kejauhan yang dikelilingi oleh kabut.. 

Semoga ini menjadi pertanda, kamu dan semesta menjadi sahabat baik buat kami beberapa hari kedepan. 

Sampai di Bandara Internasional Lombok

Kedatangan kami di Bandara Internasional Lombok bertepatan dengan hari Pancasila, saya menyebutnya dengan hari istimewa. Pertama Hari Lahirnya Pancasila, kedua masih dalam suasana Bulan Ramadhan.. Semoga kami semua dilindungi oleh Tuhan.

Kami disambut dengan keramahan Mas Budi, Mas Budi adalah seorang penduduk asli Lombok yang akan mengantarkan kami menggunakan trasnportasi ELF menuju Desa Plawangan Sembalun.

Track menuju desa Sembalun menyuguhkan keindahan yang mempesona, melewatis jalan yang berkelok kelok, hutan alam yang tropis, lanskap barisan bukit hijau, ladang persawahan kotak - kotak ciri khas dari bukit pengasingan, Disana kamu juga akan bertemu dengan monyet yang begitu menggemaskan, hati - hati juga dengan kejailan fauna yang satu ini.

Desa Plawangan Sembalun, kerap menjadi pilihan titik awal para summiters Gunung Rinjani, Track savana yang indah, hijau membuat cuaca menjadi sejuk, sehingga kita dapat menghemat lebih banyak energi.

Kami berjalan ke Rinjani Information Center, disini sebagai tempat registrasi sekaligus Pusat Informasi yang di lengkapi dengan CCTV yang terpasang di beberapa titik lokasi pendakian.

Menuju POS 1 memakan waktu selama 2 jam dengan kontur jalan setapak dan berliku

Padang Rumput terhampar luas menemani perjalanan menuju pos 2, tracknya juga sudah mulai menanjak, di pos 2 tidak ada mata air, So, kamu dan tim mesti menghemat cadangan air minum kamu...

CAMPS HARI 1 di Pos 2

3 tenda kami dirikan, ( Tenda Official, Tenda Kuning 86, dan Tenda Biru yang manis) Kenapa saya memanggil demikian. Nanti akan saya ceritakan hihihi

Malam pertama di Pos 2, kami masih menyesuaikan suhu badan kami dengan cuaca di Sembalun, Plawangan. Lumayan dingin sih, pakaian kami semua tertutup rapat sambil berbincang minum teh, kopi, wedang. Sinar bintang satu persatu mulai bermunculan. Kami merekam malam itu dengan " FOTO SHOOT" ceritanya mau ambil milkyway. Berkat gopro yang canggih dari @michaelepafras dan usaha @andrasoeharto, Adegan naik @raymondnapsol mengundang canda tawa kami malam ini..

Dalam Diam, Sepi, Syukuri...
Dalam Diam, Sepi, Syukuri...
Rise and Shine
Rise and Shine
Pos 2 - Pos 3 dapat ditempuh selama 1 jam dengan ketinggian 1500 MDPL, Nah disini kita dapat beristirahat sejenak, terdapat fasilitas toilet dan mata air.

Perlanjutan berlanjut menuju bukit Plawangan ..

Dibutuhkan usaha keras melewati medan ini, Pernah mendengar "Bukit Penyesalan" , Kenapa Bukit penyesalan, kamu akan melewati jalur yang dalam hati membuat rasa " KESAL" kok ini tanjakan nggak ada ujungnya. Habis Naik liat keatas lebih tinggi lagi" saya lebih setuju bukit ini dinamakan dengan BUKIT SABAR, karena kesabaran kamu jauh lebih penting di sini. Sesabar @athurferdinand yg selalu berada di posisi paling belakang menjaga satu tim... 

Senandung lagu can we talk - tevin campbell jadi soundtrack perjalanan kami...
Senandung lagu can we talk - tevin campbell jadi soundtrack perjalanan kami...

Tenda tetangga sebelah..
Tenda tetangga sebelah..

CAMPS 2 PLAWANGAN SEMBALUN

Kalau ingim mencari sunrise dan sunset disini spot terbaik, Bukit Plawangan diapit oleh lereng lereng yang berbaris terjal, danau segara anak dengan view yang berbeda, dan kokohnya gunung Rinjani. Kalau boleh dibilang spot ini juga awal PDKT kami. Gmana ngga pdkt coba? Permainan TRUTH OR DARE, membuat kami CURCOL satu sama lain .. Plis jangan diambil hati guys haha.

Jadi suka sama Nanas.
Jadi suka sama Nanas.
Jadi suka sama nanas ngcamps berhari - hari, segarnya top banget

Sore Hari di Plawangan Sembalun
Sore Hari di Plawangan Sembalun
Pemandangan sore hari dari Plawangan Sembalun

Summit Attack
summit-attack-rinjani-595efaa4a3a0c40708286c22.jpg
summit-attack-rinjani-595efaa4a3a0c40708286c22.jpg

Angin pagi di ketinggian 2639 MDPl, seperti menempel di kulit hingga tulang di badan kami, masih dalam suasana mengantuk kami memutuskan untuk meneruskan perjuangan sesungguhnya. Mental, fisik, tenaga dan doa kami kumpulkan dan satukan pada malam menuju pagi. Sekitar pukul 1 pagi, kami memulai perjalanan summit menuju puncak Gunung Rinjani..

Selangkah demi selangkah kita jajaki, dengan track pasir dan batu, kami terus berjalan dibantu oleh penerangan headlamp dan center yang kami bawa, semakin tinggi kadar c02 kami semakin menipis, kondisi suhu 5- 8 derajat, memperlamban langkah kami. Hawa yg begitu dingin di malam hari membuat nafas saya mulai tersenggal,  rasa khawatir pun mengampiri pikiran saya. Saya berada di posisi paling belakang, sempat terlintas di dalam hati" saya ingin menyerah". Saya mencoba melupakan rasa dingin, ketakutan yang menghampiri saya saat itu" Saya mendengar  @jodiandara berbicara" gw ada diposisi paling belakang, kalau ada yang ngga sampe berarti gw nemenin dia, sementara disisi lain saya melihat kegigihan perempuan @andrasoeharto, @agnindhira, @adindathomas, rasanya saya mau menemani mereka sampai ke puncak.. Disini sisi kemelowan saya terungkap!

Setelah  kurang lebih 6 jam lebih summit, saya melihat ada setitik cahaya dari atas, sang matahari pelan2 mengintip pertanda puncak Rinjani semakin dekat.. Semangat, bertahan, Rinjani sudah menunggu kamu. Dan diam - diam saya terharu!

Akhirnya, saya berdiri di Puncak Rinjani pukul 06 :30, disambut dengan uluran tangan, senyum bahagia, rasa lega, pelukan hangat dari @andrasoeharto, @agnindhira, @adindathomas, @raymondnapsol. @jodiandara, @michaelepafras, dan @arthurferdinand dan sunrise pagi itu di Puncak RINJANI 3726 Meters Above Sea Level.. 

Baru banget sampe, masih dalam keadaan haru @napsolraymond berbisik. "AYO FOTO" saya menahan ketawa, capek saya ajah belum usai" eh langsung foto" WKWK.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Top Puncak Rinjani 3726 Meters Above Sea Level

Si Barujari.
Si Barujari.

Turun Ngcamps

Mandi Air Hangat, kebayang dong habis habis summit attack, badan kita direndam sama air hangat di Rinjani, AMAZING!

Menuju Danau Segara Anak, mancing ikan, ngeliwet dan ngeriung bareng pake trash bag sambil liat ribuan bintang, juga bersama khayalan dan imajinasi kami malam itu, obrolan kami bersama Pak Syamsul dan kawan - kawan yang sungguh baik hati .. 

Perjalanan Turun  Menuju Segara Anak. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Naik Gunung, Lewati Lembah ..
Naik Gunung, Lewati Lembah ..
ikan-bakar-segara-anak-595efbb4c839c0041e51b212.jpg
ikan-bakar-segara-anak-595efbb4c839c0041e51b212.jpg
Ikan Bakar Hasil Pancingan di Danau Segara Anak

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Memancing di Danau Segara Anak

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Perjalanan turun kami melewati jalur Senaru yang kami tempuh selama 12 jam dengan sedikit jeda, mulai dari siang bertemu dengan malam. Buat para yang mau mendaki Rinjani dengan jalur lintas gunung, jalur senaru memang tepat untuk dijadikan track terakhir.. 

Sampai di Jalur Pendakian Senaru

 Tuntas sudah perjuangan fisik, emosi selama 6 hari, tak terasa ada kelegaan luar biasa dalam bathin saya. Tepukan tangan, Ucapan selamat, senyum semeringah mengembang di wajah teman setim saya.. Ungkapan lelah dan bahagia ... 

Disini kami memulai perjalanan sebagai orang asing dan berakhir sebagai kawan. Sekali lagi saya belajar dan kembali memahami bahwa inilah esensi sebuah perjalanan. Bukan soal kekuatan, kecepatan, juga bukan soal destinasi semata, juga bukan keberhasilan menaklukan puncak dan alam semesta, tetapi bagaimana kita sampai di tujuan dan mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang begitu berharga, Lebih peka dan dapat menghargai alam sekitar, Bahagia dengan cara yang sederhana, keluar dari zona aman dengan hakekat terus menjelajahi budaya dan wisata di Indonesia..

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kita bertemu dengan cerita yang berbeda, nama kita berbeda, mimpi kita berbeda, semesta yang mempertemukan kita untuk melangkah bersama dan menjadikan kita sebagai kawan di dalam satu lembaran foto keluarga..

Puncak adalah bonus yang terpenting bisa pulang dengan selamat dan berkumpul kembali dengan keluarga tercinta yang setia selalu menunggu. 

Terima Kasih Semesta dan teman -teman Barakandara.

Kalau Kata Naif - Senang Bersamamu...

Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun