Abraham H. Maslow adalah seorang psikolog dan filsuf dari Amerika. Beliau lahir di Brooklyn, New York pada 1 April 1908. Maslow memperkenalkan konsep hirarki kebutuhan pertama kali dalam makalahnya yang berjudul "A Theory of Human Motivation" dan juga dalam bukunya yang berjudul "Motivation and Personality".
Menurut Maslow setiap manusia yang bekerja atau melakukan sesuatu dalam hidupnya memiliki tahapan kebutuhan yang harus terpenuhi di dalam hidupnya.Â
Dalam teorinya, Maslow menekankan bahwa jika manusia mampu memenuhi kebutuhan dasar dalam hidupnya, maka ia akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Dalam dunia pendidikan, pemenuhan kebutuhan siswa sangat penting untuk menjadi perhatian karena sekolah menopang siswa untuk mampu memenuhi kebutuhan pribadinya sendiri.Â
Setidaknya ada 5 (lima) tahapan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam hidup manusia untuk mencapai tujuan tertentu dalam hidupnya yang bisa diaplikasikan di lingkungan sekolah, yakni:
Physiological Needs. Yaitu kebutuhan paling dasar manusia, seperti makan, minum, tempat tinggal, dan pakaian.
Sekolah diharapkan menyediakan fasilitas yang memadai untuk siswa dapat belajar. Ruang kelas yang baik, pengadaan toilet yang bersih dan cukup. Pengadaan kantin sekolah yang terjangkau dan sehat untuk siswa dapat makan dengan baik.
Safety needs. Yaitu kebutuhan akan rasa aman, sehat, dilindungi, dan bebas dari rasa takut.
Dalam lingkungan sekolah, orang tua akan merasa aman ketikan anaknya ada di sekolah dengan pengamanan yang baik, seperti sekolah yang dijaga oleh petugas keamanan, dilengkapi dengan CCTV, setiap kelas dilengkapi dengan alat pemadam, alarm.Â
Love and belonging. Seperti persahabatan, keintiman, rasa saling percaya dan penerimaan yang utuh.Â
Sekolah dengan kondisi yang baik, bebas dari perundungan akan menolong siswa untuk menjalin pertemanan yang sehat pula. Sekolah juga bisa membuat kegiatan yang mengajak siswa untuk saling bekerja sama, seperti kelompok ilmiah, group mading sekolah atau kegiatan olahraga yang diikuti oleh siswa semua jenjang.Â