Mohon tunggu...
Tania Tan
Tania Tan Mohon Tunggu... Mahasiswa - You can if you think you can.

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prodi Ilmu Komunikasi Angkatan 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Sosial: Hidup Minimalis Bersama Minimalistmom.id

18 Maret 2021   16:47 Diperbarui: 18 Maret 2021   17:05 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini, kita hampir setiap hari mendengar tentang "masalah sosial", dan mungkin kita dapat menyebutkan hal-hak apa saja yang dapat dikatakan atau termasuk ke dalam "masalah sosial". Namun, tahukah kamu semua hal-hal yang berhubungan dengan menentukan "masalah sosial" pasti memiliki metode dalam memecahkannya. Metode yang biasa di gunakan secara umum adalah "analisis sosial"

Secara sederhana, analisis sosial dapat di definisikan sebagai sebuah skema tentang interaksi antar faktor dalam rangka memecahkan masalah sosial yang ada. Secara lebih rinci analisis sosial berusaha untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang: situasi sosial, hubungan structural, kultural (budaya), dan historis (sejarah), sehingga memungkinkan menangkap dan memahami realitas sosial yang di hadapi untuk selanjutnya dicari solusi penyelesaian permasalahannya (Fisipol Ugm CH, 2020).

Dalam permasalahan sosial yang dihadapi, hidup minimalis merupakan salah satu permasalahannya. Dewasa ini, dapat kita lihat banyak sekali orang yang gaya hidupnya melebihi isi dompetnya, hal ini kerap terjadi pada kaum millennials. Mereka lebih banyak mengkonsumsi daripada memproduksi, istilahnya adalah "boros". 

Contoh konkritnya adalah anggota kelompok, sebagai pengalaman, kami sangat sering sharing mengenai pengeluaran kami, saling bertukar pendapat dan cerita karena kami sama-sama mahasiswi yang merantau dan membutuhkan banyak uang untuk bertahan di kota orang. Selama kami bercerita, kamu mulai sadar bahwa umur kami hampir kepada dua, tidak ada waktu terus menerus menghabiskan uang, jika tidak menghasilkan unag di masa sekarang, setidaknya pikirkan cara bagaimana menyimpan uang "Spend Less, Save More". 

Sebagai kaum muda, kita harus mulai memikirkan sejak dini investasi masa depan, finansial dan kemampuan kita dalam mengelola keuangan merupakan salah satu investasi untuk kita saat bekerja atau mempunyai rumah tangga kelak. Maka karena banyaknya keluh kesah serta cerita mengenai "berhemat", kami mulai mencari tahu cara bagaimana kami bisa berinvestasi. Dengan adanya mata kuliah ini, beruntung kami menemukan komunitas yang membahas isu sosial yang dekat dengan kehidupan kami dan permasalahan kami.

Dalam mata kuliah analisis sosial, Kelompok memilih komunitas Minimalistmom.id untuk diteliti, alasannya karena kelompok setuju dan tertarik dengan gaya hidup yang minimalis. Dimana mengatur keuangan ada;ah hal yang paling penting bagi kami kaum muda, sedkit banyak tentu di komunitas Minimalistmom.id ada menyingung mengenai cara hidup hemat karena namanya juga konsep hidup minimalis, meminimalisir beberapa aspek terkait seperti barang, finansial dan sebagainya.

Meskipun komunitas ini dominan berisikan ibu-ibu, bukan berarti hanya ibu-ibu saja yang boleh tergabung dalam komunitas ini, tetapi anak muda atau kaum milenial juga dapat bergabung di grup ini, hanya saja harus bergender perempuan, karena perempuan kelak juga akan menjadi calon ibu.

Beberapa minggu lalu kami masuk ke komunitas ini, dan ikut bergabung di grup telegram. Para anggota Minimalistmom.id sangat ramah menyambut kami.  Komunitas ini menyediakan ruang untuk saling berdiskusi dan berbagi cerita, yaitu di grup telegram dan juga media sosial Instagram. Biasanya di Instagram, mereka senang memberikan pertanyaan atau meminta pendapat kepada audience mengenai hidup minimalis, misalnya menyediakan papan pertanyaan dan membuat sebuah challenge tentang hidup minimalis.

Saat ini, kelompok baru sampai ke dalam proses kunjungan lapangan. Karena pandemic, kunjungan lapangan yang kami maksud adalah berkunjung ke platform yang sudah di sediakan oleh komunitas tersebut, seperti instagramnya kami follow dan sering mengikuti cerita yang ada di Instagram, untuk mendapat info live dan webminar. 

Kemudian juga kami sudah ikut join di dalam komunitas dengan memasuki grup ya g telah dibuat oleh komunitas di telegram. Di dalam grup, mereka sering memperbincangkan tentang cara hidup minimalis dan terus menggunakan cara decluttering, dan juga berbagi info mengenai kegiatan-kegiatan yang ada kedepannya.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun