Mohon tunggu...
Itan Yustiani Syaban
Itan Yustiani Syaban Mohon Tunggu... -

Nulis terus, Belajar terus..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menuju Syakaratul Maut

2 Januari 2014   10:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:15 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat seorang musafir yang  menempuh perjalanan jauh. Lalu ia beristirahat sejenak di bawah pohon dan  bertanya pada dirinya sendiri

"Sudah berapa jauh saya berjalan?"

"Berapa jauh lagi, saya harus berjalan?"

"Sudahkan saya berada pada jalan yang benar?"

Begitulah analoginya, ketika kita memanfaatkan  suatu momentum untuk merenung, mengevaluasi kehidupan kita.

Hidup adalah perjalanan yang sepenuhnya berisi ujian. Ujian itu sudah dimulai sejak manusia menginjak akil baligh, dan akan berakhir pada saat syakaratul maut.

Mengapa syakaratul maut menjadi akhir dari ujian?

Sebab pada saat itu tabir alam gaib akan terbuka.

Pada saat itu tak ada satu pun manusia yang tak beriman. Karena iman selalu berkaitan dengan segala sesuatu yang gaib.

Syurga dan neraka yang selama hidup hanya dianggap cerita masa depan yang tampak jauuuh tak terlihat, abstrak meski berkali-kali Al-qur'an menggambarkan, saat syakaratul maut semua menjadi nyata.

"Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam." (Q.S Qaaf : 22)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun