Mohon tunggu...
Itan Yustiani Syaban
Itan Yustiani Syaban Mohon Tunggu... -

Nulis terus, Belajar terus..

Selanjutnya

Tutup

Drama Pilihan

Rekomendasi Drama Korea Lama

9 Juni 2014   15:51 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:34 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ga bisa.. ga bisa nggak nonton drama yang satu ini. 9 end 2 outs. Liat ratingnya sendiri yang tayang tahun 2007 sangat menyedihkan, padahal ceritanya bagus banget. Semakin banyak nonton drama korea, makin lama makin bosen?  drama yang sekarang makin ga realistis, banyak fantasinya, tapi ga ada maknanya. Drama ini bener-bener mengobati kerinduanku pada drama yang sederhana tapi menyentuh, tentang cerita sehari-hari yang dikemas dengan manis.

Tentang penyesalan orang yang telah menginjak usia 30 tahun. Ketika menyadari tak satupun hal dalam hidupnya berjalan dengan baik. Cinta maupun pekerjaan semuanya tidak berjalan dengan baik.

Tapi ada hal yang masih disyukuri, yaitu persahabatan.

Persahabatan masa sekolah dengan awal pertemuan yang berbeda-beda,  tapi mengikat mereka jadi bersama. Ada yang sejak kecil telah menjadi teman main dan  teman sekolah hingga merasa tak sampai hati mengungkapkan rasa cinta yang tiba-tiba hadir di masa SMA. Saat ada seseorang yang mendekati salah satu dari mereka, keduanya merasakan kecemburuan. Namun memilih untuk jalan bersama mengikat persahabatan baru dengan pasangan masing-masing. Hingga tak bisa dihindari terjebak dalam cinta segi empat yang rumit. Ada juga yang telah mengungkapkan isi hati dan memutuskan menikah di usia dini. Dan ada seorang yang tidak merasa pantas dicintai tapi masih ingin merasakan kehangatan dalam persahabatan yang dijalani.

Di usia 30 tahun mereka mulai menyesali keputusan yang mereka buat di usia mudanya. Ada yang menyesal menikah di usia yang terlalu muda, hingga perkerjaan pun tak sesuai dengan apa yang dicita-citakan, masih harus menghidupi istri dan 2 anak dengan segala kebutuhannya. Ada yang menyesali mengapa tak sejak awal mengakui telah jatuh hati pada teman masa kecil, hingga mereka harus terjebak dalam friend zone, yang membuat mereka harus menjalani kisah cinta masing-masing yang menyakitkan. Ada yang menyesali masa mudanya karena tidak bisa sama dengan yang orang lain jalani, menjalani hari-hari tanpa rasa percaya diri, merasa tidak pantas dicintai dan mencintai.

Ketika mereka membuka tulisan tentang cita-cita mereka di usia 20 tahun, apa yang tertulis tidak sama dengan apa yang terjadi saat ini. Quote endingnya

"jangan sia-siakan masa muda, jadilah orang yang dicintai"

"keluarga dapat mendukungmu, teman dapat mendukungmu, tapi dukungan orang yang kau cintai sangat berarti"

Cerita ini tentang refleksi, penyesalan, pengambilan keputusan, persahabatan, rasa syukur, rasa percaya diri, masa muda dan tentu saja cinta masa sekolah.

Mengagumkan, setiap episode berharga, setiap dialog bermakna, dan bagian-bagian mengejutkannya sangat pas.

Satu lagi yang bikin geregetan, pemeran cowonya Lee Jung Jin, menurutku mirip Song Jong Ki, tapi ini versi maskulinnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun